TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa pekan terakhir, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan cukup besar di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Gempa susulan terus terjadi sejak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022).
Setidaknya ada tiga gempa dengan kekuatan cukup besar di Indonesia, khususnya Jawa Barat dalam beberapa pekan terakhir.
Gempa di tiga daerah tersebut juga diikuti oleh puluhan bahkan ratusan gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.
Berikut kami rangkumkan tiga gempa dalam beberapa pekan terakhir.
1. Gempa Cianjur
Gempa bumi dirasakan di kawasan Jakarta, Bogor, dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) pukul 13.22 WIB.
Informasi yang dirilis BMKG, gempa berkekuatan Mag 5.6.
Baca juga: GEMPA 5.8 M Guncang Sukabumi, Jawa Barat, Getarannya Terasa hingga Bogor dan Jakarta
Lokasi gempa berpusat di 10 km Barat Daya Kab Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 Km.
Iwan seorang warga Bogor yang berada di Jalan Pemuda, mengatakan, dirinya merasakan getaran kuat dari gempa yang berlangsung beberapa saat lalu.
"Getarannya sangat berasa. Kencang," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Begitu juga sejumlah karyawan Tribunnews Bogor yang berkantor di Jalan Pemuda berhamburan menyelamatkan diri dari lantai dua.
Sementara Tia, seorang karyawan di Palmerah mengaku merasakan hal serupa.
"Getaran gempa sangat kencang. Para karyawan langsung menyelamatkan diri ke luar gedung."
Sementara warga Jakarta lainnya, Nila, yang berkantor di lantai 8 sebuah gedung di kawasan Hayam Wuruk mengaku merasakan getaran gempa yang sangat kuat.
"Saya berkantor di lantai 8. Goyangannya luar biasa. Sampai suara dari benda yang bergetar itu terdengar. Kami langsung menyelamatkan diri ke bawah," ujarnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman melaporkan, jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, kini mencapai 334 jiwa.
Jumlah ini bertambah sebanyak 3 orang. Hasil pencarian korban pada Sabtu (3/12/2022) ditemukan 3 jenazah. Dua jenazah ditemukan di Desa Cijedil dan satu lainnya di Warung Sate Shinta.
"Jumlah korban meninggal dunia bertambah 3 orang menjadi 334 jiwa. Hasil pencarian pada hari ini, Sabtu 3 Desember 2022 ditemukan 3 jenazah," kata Herman dalam konferensi pers update gempa Cianjur secara daring, Sabtu (3/12/2022).
2. Gempa di Garut
Gempa bumi magnitudo 6,4 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah memastikan gempa M 6,4 tidak berpotensi Tsunami.
Gempa bumi M 6,4 yang mengguncang Garut pada pukul 16.49 ini dirasakan dalam sekala MMI di Garut, Tasik, Ciamis hingga Panimbang.
BMKG melalui akun Twitter resmi @InfoBMKG, menjelaskan pusat gempa beradai di 52 km Barat Daya Kabupaten Garut pada kedalaman 118km.
Titik gempa berada di titik Koordinat: 7.51 LS-107.52 BT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa magnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12/2022) akibat adanya aktivitas pada lempeng Indo-Australia.
Sementara, mekanisme gempa yang mengguncang Garut lantaran adanya pergerakan geser terhadap lempeng Indo-Australia.
Baca juga: BMKG: Gempa Terkini 5,8 M Guncang Kota Sukabumi Pagi Ini
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” jelas Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan dalam keterangan resmi bahwa gempabumi itu dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung.
Suharyanto yang saat ini masih berada di Posko Darurat Bencana Gempabumi M 5.6 Cianjur pun turut merasakannya.
“Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung,” jelas Suharyanto.
Sementara itu, data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB ada sebanyak empat rumah rusak dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan.
Di samping itu, ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selawi mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat.
“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” kata Suharyanto.
3. Gempa di Sukabumi
Gempa bumi Magnitudo 5,8 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).
Gempa diperkirakan berlangsung sekira pukul 07.50 WIB pagi hari ini.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di laman Twitter resmi mereka.
BMKG mengatakan, pusat gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 itu berlokasi di 7,11 Lintang Selatan (LS) dan 106,99 Bujur Timur (BT).
Adapun menurut BMKG, titik pusat gempa berada di 22 Kilometer Tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Lebih lanjut, BMKG melaporkan gempa tersebut berada pada kedalaman 104 Kilometer.
Gempa tidak dipastikan berpotensi tsunami.
Gempa Sukabumi ini juga dirasakan oleh warga Jakarta dan Bogor.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa dan kerusakan akibat gempa.
Gempa Garut Tak Berkaitan dengan Cianjur
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (3/12/2022) sore sekitar pukul 16.49 WIB tidak berkaitan dengan gempa Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022 lalu.
"Gempa Garut tidak ada kaitan dengan Gempa Cianjur, karena beda sumber," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu (3/12).
"Gempa Garut akibat deformasi dalam slab Lempemg Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jabar di kedalaman 109 km," imbuhnya melalui akun Twitter @DaryonoBMKG.
Gempa tersebut, kata Daryono, disebut dengan Intraslab Earthquake. Gempa jenis ini memiliki karakter mampu memancarkan energi rilis yang lebih besar daripada gempa sekelasnya dari sumber lain.
Ia juga menyebut bahwa gempa Garut tersebut minim diikuti gempa susulan (lack of aftershock).