TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ke-3 (PMM 3) di 2023.
Target program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023 ini diikuti sebanyak 15.000 peserta.
PMM 2023 ini diselenggaran sebagai salah satu dukungan pada kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Selain itu, program PMM 3 ini juga untuk memastikan mahasiswa dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi di mana mahasiswa menempuh pendidikan.
PMM 3 merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu klaster pulau ke klaster pulau lainnya.
Sehingga akan memberikan pengalaman kebhinekaan melalui keikutsertaan dalam Modul Nusantara, mata kuliah, dan berbagai aktivitas terkait yang bisa memperoleh pengakuan SKS hingga 20 SKS.
"Persahabatan, persaudaraan dengan teman-teman dari lintas provinsi, lintas suku, lintas agama, lintas budaya, ini tentu sangat berguna bagi merajut kebinekaan tunggal ikaan kita, memperkokoh semangat kita untuk kesadaran, dan semangat kita untuk membangun bangsa secara satu dan bersama-sama bergotong-royong," ucap Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, Rabu (7/12/2022) dikutip Tribunnews dari kemdikbud.go.id.
Program PMM 3 membuka kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi akademik dan vokasi untuk mengikuti proses pembelajaran di kampus-kampus perguruan tinggi Indonesia sebagai bagian dari upaya penguatan dan perluasan kompetensi, wawasan kebangsaan, cinta tanah air, serta memiliki pemahaman tentang kebinekaan dan toleransi.
Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pemahamanan luas tentang keragaman budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan berbagai potensi kekayaan sumber daya serta potensi lainnya yang dimiliki oleh bangsa dan negara.
Baca juga: Apa Itu PMM? Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang Merupakan Program Unggulan dari Ditjen Diktiristek
Terdapat enam elemen kunci dalam program PMM 2023, yakni:
1. Pertukaran mahasiswa dilakukan dari satu pulau ke pulau lainnya
2. Pengakuan kredit hingga 20 SKS
3. Pertukaran dilakukan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri ke perguruan tinggi swasta dan sebaliknya
4. Dapat diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7
5. Eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui Modul Nusantara
6. Mekanisme pertukaran mahasiswa sesama perguruan tinggi akademik dan sesama perguruan tinggi vokasi.
Lebih lanjut, menurut Nizam, PMM 2023 ini akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa peserta.
Kendati demikian, terdapat beberapa catatan misal kampus penerima belum terlalu terbuka atas kehadiran mahasiswa dari kampus lain.
Selain itu juga pilihan mata kuliah yang ditawarkan di kampus tujuan itu kurang bervariasi.
Terkait hal ini, Nizam berharap mata kuliah yang ditawarkan untuk peserta PMM lebih beragam sehingga mahasiswa dari berbagai kampus itu bisa mendapatkan pengayaan dari kampus tujuan.
"Tidak harus linear karena justru Kampus Merdeka ini memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk melengkapi kompetensinya. Tidak ada yang namanya tidak nyambung, tidak bermanfaat."
"Saya yakin semuanya akan bermanfaat. Kalau menu pilihan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa itu semakin banyak, maka tentu kecocokan antara apa yang diharapkan oleh mahasiswa peserta PMM dan karier masa depannya akan lebih baik lagi," tutur Nizam.
Kemendikbud Ristek menyebut pada PMM 2023 ini terdapat perbedaan dengan PMM sebelumnya.
1. PMM 2023 membuka kesempatan untuk mahasiswa dan perguruan tinggi akademik serta vokasi.
2. Modul Nusantara dijalankan dengan sejumlah penyederhanaan, yaitu dijalankan dengan mendukung internalisasi guna mendorong kemandirian perguruan tinggi untuk menjalankan secara mandiri program PMM dengan tetap mempertahankan keunggulan substansial Modul Nusantara.
3. Pendanaan program PMM 3 menggunakan skema tuition fee untuk kegiatan Modul Nusantara dan mata kuliah.
Manfaat yang diperoleh cukup banyak, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaya mendorong perguruan tinggi vokasi untuk terlibat aktif di PMM 3.
"Keikutsertaan perguruan tinggi vokasi dalam program ini akan mendorong dalam peningkatan pencapaian IKU perguruan tinggi vokasi, membentuk kerja sama antarperguruan tinggi vokasi se-Indonesia, mendapatkan pengalaman positif dan gagasan internalisasi atau pengembangan tata kelola program, dan dosen-dosen perguruan tinggi vokasi yang terlibat berkesempatan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan pandangannya secara luas di lingkungan nasional," ujarnya.
"Mohon mereka diberi kesempatan untuk mengikuti dan tentunya diharapkan dapat juga diberikan SKS sebagai sebuah penghargaan bagi mereka selama mengikuti kegiatan PMM selama satu semester," lanjutnya.
Pada PMM angkatan ke-2 (PMM 2) di tahun 2022 telah berhasil memfasilitasi 12.323 mahasiswa peserta (dari 35.107 mahasiswa pendaftar dari 34 provinsi), 138 perguruan tinggi penerima dari 29 Provinsi (dari 194 perguruan tinggi penerima dari 30 provinsi yang menyediakan 23.761 tempat), 479 perguruan tinggi pengirim mahasiswa, dan dosen Modul Nusantara sebanyak 613 orang (dari 1.405 calon).
Baca juga: Terapkan Kampus Merdeka, LP3I Tingkatkan Pendidikan Vokasi
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa benifit atau beasiswa PMM 3 yakni bantuan dana kedatangan, tiket penerbangan keberangkatan dan kepulangan, asuransi BPJS, bantuan biaya hidup, bantuan SWAB Antigen, dan pengakuan kredit 20 SKS.
Adapun persyaratan untuk mendaftar PMM 3 tahun 2023 yakni:
1. Mahasiswa aktif program studi jalur akademik (S1) dan Vokasi (D3 dan D4) PTN atau PTS di bawah Kemendikbud Ristek
2. Surat izin orangtua atau wali dan perguruan tinggi pengirim
3. IPK minimal 3,80 dari 4,00
4. Berasal dari program studi terakreditasi
5. Memiliki KTP
6. Memiliki atau bersedia membuat rekening aktif Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Mahasiswa bersangkutan
7. Memiliki BPJS kesehatan atau KIS
8. Sudah vaksin covid 19 dosis 3
9. Memiliki Surat Keterangan Sehat.
(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Sandra Desi Caesaria)