News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Susi Pudjiastuti: Lebih dari 50 Persen Penduduk Kesulitan Akses Makanan Berkualitas Protein Tinggi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan sampai saat ini sulitnya akses masyarakat Indonesia untuk bisa mendapatkan pangan yang berprotein tinggi.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti menyatakan bahwa mempertahankan ketahanan pangan menjadi hal yang sangat penting.

Menurut Susi, ketahanan pangan bukan sekadar cukup makan dan kenyang, tetapi harus bisa mengakses makanan berkualitas.

Susi menyebutkan, dari beberapa data yang ada bisa dilihat bahwa salah satu yang sangat krusial sampai saat ini adalah sulitnya akses masyarakat Indonesia untuk bisa mendapatkan pangan yang berprotein tinggi.

"Lebih dari 50 persen, penduduk Indonesia kesulitan mengakses makanan berkualitas dengan protein tinggi. Ini persoalan besar," kata Susi saat memberikan pandangannya secara daring, dalam acara Lustrum XIII SMA Negeri 1 (Teladan) Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Petani Garam Harus Dijaga Kesejahteraannya 

Menurut Susi, kalau demografi Indonesia terus surplus, tapi kualitas manusianya rendah itu sangat memprihatinkan.

"Saya berharap selain meningkatkan pangan, beras, jagung cukup, jangan lupa protein," ucapnya.

Susi kembali menegaskan bahwa ketahanan pengan bukan cuma cukup makan, tetapi kualitas makanannya harus menjadi perhatian utama.

"Karena kita tidak ingin penduduk kita bertambah tapi IQ nya rendah di bawah rata-rata," kata Susi.

Susi menambahkan, bahwa protein adalah makanan yang penting untuk pertumbuhan intelegensia dari pada manusia itu sendiri.

Begitu krusialnya protein, Susi mengajak para alumni SMA Teladan untuk senantiasa bersemangat meningkatkan ketahanan pangat dan melengkapinya dengan penuh unsur proteinnya.

"Mari buka akses sebesar-besarnya untuk masyarakat bahwa protein itu tidak mahal dan bisa produksi sendiri dengan kedelai, telur dan daging dari ternak sendiri," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini