TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengungkapkan berbagai faktor yang membuat menurunnya citra Polri di masyarakat belakangan ini.
Hal itu Gatot Eddy sampaikan dalam paparannya di acara Apel Kasatwil 2022 di Hotel Sultan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Dalam paparannya Wakapolri menjelaskan salah satu hal yang membuat citra polisi turun karena kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Menurut Gatot hampir 87 persen masyarakat mengetahui kasus tersebut sehingga berdampak pada menurunnya citra institusinya tersebut.
"Saya baca pada suatu penelitian peristiwa Sambo itu hampir 87 persen masyarakat tahu peristiwa itu," kata Gatot Eddy dalam paparannya.
Menurut Gatot, masyarakat tak mudah melupakan kasus itu terlebih saat ini proses sidang terkait kasus itu masih terus berlangsung.
"Sehingga kalau sekarang dilakukan penelitian, apalagi setiap harinya ada sidang terus masyarakat akan mengingat, ingatan masyarakat itu tidak hilang," jelasnya.
Selain kasus Sambo, kasus kasus lain seperti Kanjuruhan dan keterlibatan Irjen Teddy Minahasa terkait kasus narkoba juga sempat menghantam turun citra polisi dimuka publik.
Baca juga: IPW Sebut Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Polri Rendah karena Banyak Kasus di Fungsi Reserse
Kendati demikian, meski sempat menurun per bulan November 2022 lalu lewat slide yang ditampilkan Gatot, citra polisi mulai merangkak naik ke angka 60,50 persen dari 50,40 persen.