News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

LSI Denny JA: Megawati hingga Surya Paloh Punya Dilema Hadapi Pilpres 2024

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kiri). LSI Denny JA menyebut empat pimpinan partai politik (Parpol) yang bakal jadi king maker atau penentu peta politik pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 memiliki dilema masing-masing.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap empat pimpinan partai politik (Parpol) yang bakal jadi king maker atau penentu peta politik pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 memiliki dilema masing-masing.

Keempat king maker itu, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH).

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Dalam temuan LSI Denny JA, keempat king maker tersebut masing-masing memiliki dilema menghadapi Pilpres 2024.

Surya Paloh misalnya memiliki dilema apakah Partai NasDem keluar dari Kabinet Indonesia Maju untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Survei SMRC: Jika Pilpres Dilakukan Sekarang, Ganjar Pranowo yang Bakal Jadi Presiden

"Surya Paloh misalnya, dilemanya adalah NasDem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies yang diusung membawa isu perubahan," tulis LSI Denny JA dikutip, Rabu (21/12/2022).

Sementara, Megawati dilema menentukan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Megawati juga dilema apakah meninggalkan Prabowo dan mengusung kader PDIP maju sebagai capres.

"Dilema Megawati misalnya adalah membu

Baca juga: Jika Tidak Calonkan Ganjar di Pilpres 2024, Pengamat: Kartu Mati PDIP, Siap-siap Jadi Oposisi

at kader PDIP menjadi cawapres Prabowo (bagi Puan atau Ganjar) atau meninggalkan Prabowo dan kader PDIP maju sebagai capres," ujarnya.

Airlangga pun demikian, LSI Denny JA mengatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia itu dilema apakah maju sebagai capres, namun elektabilitas rendah.

"Dilema Airlangga Hartarto misalnya adalah maju sebagai capres (tapi elektabilitas belum tinggi) atau fokus menjadi cawapres bagi capres yang paling potensial menang," ucap LSI Denny JA.

Adapun Prabowo, LSI Denny JA menuturkan rival politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019 itu dilema untuk mencari cawapres di luar mitra koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Dilema Prabowo misalnya adalah kesulitan mencari cawapres di luar PKB. Sementara PKB bersikukuh harus Cak Imin cawapresnya," ungkap LSI Denny JA.

Baca juga: Cawapres Berelektabilitas Tinggi dan Logistik yang Kuat Jadi Penentu Kemenangan Pilpres 2024

Survei ini digelar sejak 10 hingga 19 Oktober 2022 menggunakan riset kualitatif. Survei nasional ini menggunakan 1200 responden pada 34 Provinsi di Indonesia.

Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2,9 persen.

Sementara riset kualitatif Desember 2022 dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini