TRIBUNNEWS.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi, mengungkapkan pentingnya moderasi dan sikap toleransi terhadap semua orang, dari agama apapun.
Mengingat, Umat Nasrani akan memasuki perayaan Natal 2022.
Untuk itu, Ahmad Fahrur menegaskan, keamanan menjadi sebuah tanggung jawab seluruh masyarakat.
Apalagi, menurutnya, seluruh masyarakat di Indonesia adalah saudara, meski berbeda agama harus saling mendukung.
“Ini akan terjadi kalau kondisi aman, maka semua bertanggung jawab akan keamanan. Dan ini akan terjadi jika semuanya moderat."
"Termasuk pada perayaan Natal umat Nasrani, kita harus dukung dan tidak boleh ada upaya yang menyebabkan situasi tidak aman."
"Semuanya menunjukkan meski berbeda agama, tetap menjadi saudara,” kata Ahmad Fahrur melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Kemenag Menerbitkan Aturan Perayaan Natal Tahun 2022
Lebih lanjut, Ahmad Fahrur atau Gus Fahrur, menjelaskan mengenai apa itu moderasi.
Ia menerangkan, moderasi adalah sebuah sikap yang adil, tidak fanatik, dan upaya untuk tidak mudah menghakimi orang lain.
Sehingga, mampu saling menghormati dan menghargai.
“Moderasi beragama adalah sikap adil, kita harus moderat, tidak fanatik dan tidak menjadi hakim bagi orang lain. Kita harus memberi ruang untuk perbedaan pendapat."
"Islam mengajarkan tidak boleh ada kebencian yang kemudian menjadikan kita tidak adil, kita tidak boleh merasa benar sendiri dan tidak boleh memaksakan, harus saling menghormati dan saling menghargai,” tutur Ketua PBNU tersebut.
Moderasi di Indonesia
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Gus Fahrur menilai bagaimana moderasi yang sejauh ini berada di Indonesia, sudah merupakan contoh yang sangat baik, bahkan untuk dunia.