Gus Fahrur menyebut, memang sejak dulu bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Indonesia sebenarnya merupakan contoh baik bagi moderasi beragama karena kita memberikan ruang yang berbeda untuk ekspresi beragama."
"Kita menjalankan agama masing-masing dengan tenang, apalagi sejak dulu memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Gus Fahrur.
Gus Fahruf pun berpesan, hal itulah yang harus dijaga.
"Ini adalah salah satu yang harus kita jaga, Indonesia harus menjadi contoh moderasi beragama bagi dunia,” imbuhnya.
Sebelumnya, menurut Gus Fahrur, Presiden Joko Widodo sempat beberapa kali menyinggung soal toleransi dan radikalisme di Indonesia.
Gus Fahruf menilai, Presiden memang menginginkan semua tokoh agama terus menyebarkan toleransi.
Hal tersebut, dimaksudkan agar tidak terjadi radikalisme pada bangsa Indonesia.
Sebab, sejatinya justru agama mengajarkan adanya persatuan.
“Sebenarnya Pak Presiden menginginkan agar semua tokoh-tokoh agama ini mampu terus menyebarkan toleransi, sehingga tidak ada radikalisme."
"Presiden menginginkan agar agama mengajarkan persatuan dan kebhinnekaan, karena agama sejatinya mengajarkan persatuan," kata Gus Fahrur.
Baca juga: Pengelola Gereja Katedral Siapkan 5 Kantong Parkir untuk Jemaat Natal 2022, Berikut Lokasinya
Mengenai penerapan moderasi beragama di masyarakat, Gus Fahrur mengatakan, memang sudah menjadi tugas dari para tokoh agama untuk menyampaikan pesan agama secara utuh.
Gus Fahrur pun mengimbau masyarakat, agar mampu memilih sumber atau guru secara benar.
“Harus ada upaya terus menerus menjalankan moderasi beragama dari parah tokoh agama, kita jangan menyampaikannya secara sepotong-sepotong dan masyarakat harus memilih guru dengan benar."
"Makanya, kita berharap masyarakat mengambil sumber informasi dari yang benar, apalagi di masa sekarang banyaknya informasi, sehingga masyarakat harus memiliki filter,” ucapnya.
(Tribunnews.com)