Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat meminta supaya seluruh pihak tidak menggunakan agama untuk kepentingan dan tujuan memperoleh kekuasaan dalam politik.
Lebih lanjut, ia mengatakan agama harus dipraktekkan dalam perilaku dan sikap, seperti menghargai satu sama lain, menangkat nilai kemanusiaan, hingga tolong menolong.
"Saling membantu satu sama lain, menghargai satu sama lain, mengangkat nilai-nilai kemanusiaan, tolong menolong, itulah agama, seperti itu," kata Djarot kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Jika ada yang menggunakan agama untuk mencapai perpecahan, Djarot menyebutkan hal tersebut merupakan tindakan kafir.
Sebab menurutnya tidak ada satupun agama yang membolehkan untuk terjadinya perpecahan.
"Tidak ada satu agama pun yang memperbolehkan perpecahan, tidak ada satu agama pun yang memperbolehkan saling membenci sesama bangsa. Tidak ada," jelas eks Gubernur DKI Jakarta ini.
"Siapapun yang memecah belah bangsa ini, itu tindakan yang jahat dan tidak bermoral. Itulah tindakan yang kafir, yang menentang kebenaran, yang melawan nilai nilai agama di dunia ini," tambahnya.
Lebih lanjut, menjelang Pemilu 2024 mendatang Djarot berharap tidak ada lagi partai politik atau calon presiden yang menggunakan politik agama sebagai bahan dagangan.
Baca juga: Djarot PDIP: Politik Identitas Itu Jahat, Mari Kita Hindari
Ia pun menambahkan, perlunya tugas bersama supaya tidak terwujudnya politisasi agama ini.
"Ini tugas kita pemimpin bangsa, para calon siapapun itu, untuk bisa membangun kesadaran, menguatkan kepribadian, menanamkan cinta kasih toleransi satu sama lain," katanya.