TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan sudah sewajarnya menjadi ibu yang melahirkan ide-ide pembangunan, pemberdayaan, dan berkontribusi terhadap kemajuan negara.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) Airin Rachmi Dian.
"Menurut saya, sekat penghalang bagi Perempuan untuk beraktualisasi sesuai keinginannya hanya dipikiran kita saja. Saat ini justru kita dituntut untuk berkiprah dalam pos-pos strategis kebangsaan,” kata Airin dalam sambutannya pada Talk Show PP KPPG di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2022).
Airin mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ibu. Dimana adanya kegelisahan dengan masih minimnya keterwakilan perempuan di berbagai bidang.
Untuk itu, kata ia, KPPG akan terus mendorong tiga agenda penting terkait dengan kepemimpinan, kapasitas, dan peluang perempuan.
"Menurut kami penting bagi Partai Golkar untuk terus mendorong peningkatan kapasitas dan memberi Peluang melalui langkah afirmas keterlibatan dalam proses pengambilan kebijakan," katanya.
Langkah KPPG ini selaras dengan upaya pencapaian target pemenangan Partai, sebagaimana arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Yakni target menang pileg, menang pilpres dan menang pilkada 2024, dimana peluang tersebut tentu ada afirmasi dan peluang untuk kader perempuan.
Pertama, kata Airin, mendorong kepemimpinan Kader Perempuan Partai Golkar dan Perempuan Indonesia di berbagai ranah dan tingkatan. Kedua, mendorong peningkatan kapasitas kepemimpinan Perempuan.
"Ketiga, memberikan Peluang melalui langkah afirmas agar semakin banyak perempuan yang menjadi pemimpin dan terlibat dalam proses pengambilan kebijakan," katanya.
Selain itu, Sekjen PP KPPG, Lindsey Afsari Puteri menerangkan bahwa, tujuan dari diadakannya kegiatan ini dalam rangka memperingati tonggak sejarah perempuan pergerakan Indonesia.
“Sejarah mencatat, bahwa Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember di Indonesia bukan sekedar perayaan Mother’s Day sebagaimana yang diperingati di negara lain. Dicetuskannya Hari Ibu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya kemerdekaan bangsa," katanya.
Baca juga: IIFPG Gelar Baksos Peringatan Hari Ibu, Semangati Para Warga Binaan Wanita di Lapas Pondok Bambu
"Serta pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan. Dan kini, salah satu kesetaraan yang diperjuangkan adalah kesetaraan dalam kepemimpinan dan keterwakilan perempuan di berbagai bidang."
Untuk itu, kata Lindsey, untuk perempuan politisi khususnya kader Partai Golkar tentu memperjuangkan peluang dan kesetaraan di Lembaga Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.
Talkshow berlangsung sangat interaktif, dimana peserta yang merupakan kader KPPG dan Ormas Perempuan Kekaryaan lainnya, secara antusias mendiskusikan tema yang diangkat bersama dua narasumber perempuan hebat, yakni Prof. Dr. Siti Zuhro, M.A., Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Betty Epsilon Idroos, M.Si., Komisioner KPU RI.
Hadir pula menyampaikan opening speech dan arahan, Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Korbid Penggalangan Strategis, bidang yang menaungi organisasi sayap perempuan Partai Golkar, KPPG. (*)