Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) saat ini digunakan dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jakarta dan kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Penyemaian garam (NaCl) pada potensi awan yang hendak melintasi langit Jabodetabek ini pun dilakukan menyesuaikan dengan arah angin.
Tentunya ini mengacu pada informasi yang diberikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Koordinator Laboratorium TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo mengatakan bahwa penyemaian garam akan coba dilakukan pada awan tersebut untuk segera menciptakan hujan buatan yang diharapkan segera jatuh ke laut.
"Nah kita akan coba menjatuhkan di area laut," kata Budi, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Berstatus Siaga hingga 30 Desember 2022
Penyemaian ini tentunya melihat potensi awan yang ada, menyesuaikan dengan arah angin yang bergerak.
Jika angin mengarah dari Barat, maka hujan pun akan dijatuhkan di perairan Selat Sunda.
"Kalau angin ini arah dari Barat, maka kita akan jatuhkan di Selat Sunda," jelas Budi.
Sedangkan jika arah angin selama masa penyemaian itu mengarah dari Selatan, maka hujan buatan pun akan dijatuhkan di perairan wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: PDIP DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Fokus Hadapi Cuaca Ekstrem, Gembong: Siapa Tahu Sampai Januari
Tapi kalo angin dari arah Selatan. Maka kita akan jatuhkan di wilayah perairan Selatan Sukabumi," papar Budi.
Teknologi ini, kata dia, digunakan untuk mencegah terjadinya hujan dengan intensitas sangat tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Hal ini mengacu pada kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.
"Strategi yang akan kami lakukan mengamankan pantura Jabar dan Jakarta, kita mencegah awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," tutur Budi.