"Kita dari jajaran Ditpolairud dalam rangka mengantisipasi terjadinya situasi kontigensi ketika Operasi Lilin ini di jajaran Polairud yang terdiri dari jajaran pol udara dan pol air," ujarnya usai Apel Kesiapan Satgas Kontijensi dalam Menghadapi Bencana pada Jumat (30/12/2022).
Total 105 personel itu disebut Indra untuk menyiagakan bencana yang kerap mengiringi cuaca ekstrem, seprti banjir, kecelakaan, dan sebagainya.
"Polair menyiagakan 105 personil setiap harinya untuk siaga bencana, baik itu bencana banjir di daerah Jakarta, termasuk juga siaga bencana kalau terjadi kecelakaan fatal, kalau terjadi kecelakaan di perairan lainnya," katanya.
Tak hanya personil, Ditpolairud juga menyiagakan empat unit helikopter yanh memiliki kemapuan evakuasi saat terjadi bencana.
Helikopter tersebut didukung dengan berbagai peralatan yang mumpuni untuk mendukung proses evakuasi korban.
"Peralatan yang dimiliki mulai dari alat untuk membawa korban dari bawah, menurunkan petugas dari atas, kemudian membawa memakai alat angkut, pakai helikopter, kemudian kita bawa ke rumah sakit terdekat," kata Indra
Sementara di jajaran Polair, terdapat empat unit kapal yang disiagakan untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem menjelang akhir tahun ini.
Dari empat unit kapal tersebut, satu di antaranya berada di wilayah Polda Metro Jaya.
Kemudian ada satu unit kapal yang berada di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Banten.
"Satu di perbatasan Bali, dan satu lagi standby di Mako kita," ujar Indra.