Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Perubahan yang digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS disebut bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali kepada wartawan, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
Ahmad Ali menyebut, bisa saja deklarasi Koalisi Perubahan digeler pada Januari atau Februari 2023.
"Bisa jadi Januari bisa jadi Februari. Tapi yang saya pastikan waktu dekat ini sudah akan dideklarasikan," ungkap Ahmad Ali.
Ahmad Ali menyebut antara Nasdem, Demokrat, dan PKS semakin solid untuk mendeklarasikan Koalisi Perubahan.
Baca juga: Daftar Artis Jadi Anggota DPR dari Partai Demokrat vs Artis yang akan Nyaleg di Pemilu 2024
Kendati demikian, Ali belum bisa memastikan apakah deklarasi Koalisi Perubahan tersebut turut mengumumkan capres dan cawapres.
Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi mendengar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat bakal mendeklarasikan dukung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) pada akhir Januari 2023 mendatang.
Gus Choi menuturkan bahwa kedua partai tersebut bakal bergabung bersama NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
"Saya mendengar bahwa PKS maupun Demokrat akan mendeklarasikan mendukung Anies sebagai calon presiden mungkin akhir Januari, mungkin Februari, pokoknya kira-kira sekitar 2 bulan 1 bulan inilah. Itu yang saya dengar," kata Gus Choi saat ditemui di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Ia meyakini bahwa kedua partai tersebut memiliki visi yang sama dengan NasDem untuk mendorong Anies Baswedan. Ketiganya juga disebut telah mantap berkoalisi menyongsong Pemilu 2024.
"Atas informasi itu saya yakin PKS sama Demokrat itu punya keimanan yang mantap untuk mendukung Anies sebagai calon presiden bersama NasDem. Jadi orang lain boleh ragu tapi kami mantap. Nasdem mantap, yakin, mereka tidak goyah," jelas Gus Choi.
Lebih lanjut, Gus Choi memahami bahwa ada pihak yang mencoba untuk mengagalkan koalisi tersebut. Yakni, dengan menawarkan posisi menteri kepada PKS maupun Demokrat.
"Meskipun ada yang menawari dari kekuasaan mau dikasih menteri ini menteri itu, kami yakin mereka goyah, keyakinan kami justru mereka mantap mendukung Anies gitu," pungkasnya.