Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) perlu diantisipasi mulai bulan April 2023.
"Potensi karhutla akan kita antisipasi sebaiknya mulai April," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).
Baca juga: Curah Hujan Akan Menipis, Pemerintah Lakukan Sejumlah Persiapan Penanggulangan Karhutla 2023
Dwikorita menjelaskan, pihaknya memprediksi kondisi La Nina akan semakin melemah dan masuk ke netral.
"Dan kondisi netral ini netralnya sangat dekat. Hampir berhimpit dengan kondisi El Nino lemah," ucapnya.
Kemudian, ia menjelaskan, meski saat ini masih puncak musim hujan. Katanya, curah hujan di tahun 2023 akan mengalami penurunan.
Menurutnya, di bulan Februari, sebagian wilayah Sumatera Utara akan memasuki kemarau.
"Jadi kemarau yang pertama. Yang kedua nanti di pertengahan tahun," kata Dwikorita.
Kemudian di bulan Mei, Dwikorita menjelaskan, curah hujan akan sampai di bawah 150 Milimeter.
Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Karhutla Besar saat Kemarau Agustus-September 2023
Selanjutnya, ia memprediksikan, curah hujan akan mencapai kurang dari 50 Milimeter pada bulan April.
"Terutama di wilayah Jawa Timur, NTB, NTT serta sebagian Jawa Tengah, Jawa Batat, dan sebagian Sumatera."
"Dan terus berlanjut hingga bulan Juni itu makin meluas zona yang mengalami kekeringan. Curah hujan yang semakin rendah," ujar Dwikorita.
Baca juga: Cegah Kebakaran Hutan, Apel Siaga Karhutla Digelar di Kutai Kartanegara
Sebelumnya, Pemerintah melakukan sejumlah persiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2023.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan hal tersebut usai menggelar rapat koordinasi Khusus Penanggulangan Karhutla 2023 bersama Menkopolhukan Mahfud MD dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, di Gedung Manggalawana Bakti, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).