TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan pengaruh era disrupsi, kemajuan teknologi informasi yang mendobrak sekat-sekat jadi faktor utama yang memengaruhi majunya seks pranikah.
BKKBN sebelumnya menyatakan bahwa kontak seks pertama kali alami pergeseran.
Jika pada 20 tahun lalu kontak seks pertama rata-rata terjadi pada usia 20-22 tahun, sekarang angka usia kontak seks pertama bergeser lebih muda ke usia 17-18 tahun.
"Saya kira media, komunikasi sekarang luar biasa, era disrupsi mendobrak sekat-sekat. Semua sudah tidak ada barier," kata Hasto Wardoyo dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Remaja, Seks Bebas dan Kita' pada Sabtu (21/1/2023).
Era disrupsi tersebut yang membuat adanya perubahan gaya komunikasi antara lelaki dan perempuan dari konvensional ke arah yang lebih canggih yakni dengan memanfaatkan media dan teknologi informasi.
"Dulu orang kalau komunikasi laki-perempuan itu misalnya apel ketemu, tapi sekarang caranya sudah banyak sekali," ungkapnya.
Selain itu kata Hasto, era disrupsi membuat komunikasi orang tua dengan anak menjadi berjarak dan tak sedekat dulu.
Jika dahulu anak - anak mudah untuk diajak diskusi di meja makan, kini kata Hasto, era disrupsi membuat hal serupa sulit dilakukan.
"Sebab keduanya, sekarang komunikasi orang tua dengan anak di era disrupsi akhirnya tidak sedekat dulu. Anak cenderung diajak diskusi di meja makan saja sudah sulit, beda sekali lah," katanya.
Baca juga: BKKBN Apresiasi Kemenag Dukung Upaya Penurunan Stunting melalui Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin