"Ning ora opo-opo, aku ora kuatir. Setu legi ngene, iki kuru, milih sing endi, Pak (Namun, nggak apa-apa, aku enggak khawatir. Sabtu legi kayak gini, ini kurus, milih yang mana, Pak)," kata Vero Margono.
Vero Margono pun lantas menyanyikan lirik 'kamu pilih yang mana.'
"Setu legi apa sing kuru? Hayo, muni. Ora wani, mulih liwat endi (Setu legi atau yang kuru? Hayo, bicara. Nggak berani, mau pulang lewat mana)," sambung Vero Margono.
Ucapan Vero Margono lantas ditimpali Yudo Margono yang berkata susah untuk menjawabnya.
"Kalau di sini, susah jawabnya," balas Yudo Margono yang kembali membuat penonton tertawa.
Diikuti KSAD hingga KSAL
Di kesempatan lain, Panglima TNI Yudo Margono menjelaskan, pagelaran wayang orang merupakan gabungan dari pelestari budaya Indonesia.
Di antaranya adalah, Barata dan Sanggar Budaya Laskar Indonesia Pusaka, dengan jumlah pemain sekitar 400 orang.
Selain Panglima TNI dan Kapolri, para kepala staf TNI juga ikut bermain dalam pagelaran wayang orang itu.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memerankan sosok Batara Guru dan KSAL Laksamana Muhammad Ali memerankan Batara Baruna.
Sementara KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo akan memerankan Eyang Abiyasa.
"Pelaksanaan pagelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong. Pagelaran ini luar biasa karena pemainnya di antaranya ada Pak Kapolri, saya (Panglima TNI), KSAD, KSAL, dan KSAU," kata Panglima TNI Yudo Margono.
Terkait hal ini, Yudo menyebut, diadakannya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya adalah wayang orang.
Sekaligus, kata Yudo, kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat.