News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mainkan Lakon Wayang Orang, Isteri Panglima Curhat Ditinggal Tugas

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pagelaran Wayang Pandawa Boyong di Taman Ismail Marzuki pada malam ini, Minggu (15/1/2023) bertabur bintang. Tak hanya bintang dari kalangan pegiat seni, tetapi juga dari kalangan militer. Termasuk di antaranya Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono beserta sang isteri, Vero Yudo Margono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong di Taman Ismail Marzuki pada malam ini, Minggu (15/1/2023) bertabur bintang.

Tak hanya bintang dari kalangan pegiat seni, tetapi juga dari kalangan militer. Termasuk di antaranya Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono beserta sang isteri, Vero Yudo Margono.

Dalam pentas di atas panggung, sempat terjadi momen Vero curhat mengenai kehidupannya sebagai istri prajurit.

Awalnya KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman yang berperan sebagai Batara Brahma mengingatkan kepada Vero yang berperan sebagai Dewi Nogogini, ibunda para Pandawa bahwa perang Bharatayuda membutuhkan waktu sangat lama.

Disebut pula bahwa perang suci itu akan memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Baca juga: KSAL: Wayang Orang Pandawa Boyong Digelar Juga Dalam Rangka Peringatan Hari Dharma Samudera

Mendengar itu, Vero nyeletuk bahwa dirinya sudah terbiasa ditinggal hingga berbulan-bulan.

Bahkan dia menyebut, pernah ditinggal tugas saat melahirkan.

"Ditinggal 9 bulan, 12 bulan sudah biasa. Anak lahir ndak tau, sudah biasa," katanya.

Sang suami yang saat itu juga sedang berlakon di panggung yang sama pun mengamini ucapan tersebut.

"Dewi Nogogini ini ditinggal berbulan-bulan sudah biasa. Dia sudah sama aku 33 tahun," ujar Laksamana Yudo.

Sebagai informasi, dalam pagelaran ini Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa.

Lakon Pandawa Boyong ini menceritakan tentang kelima Pandawa yang boyongan atau pindak dari Alengka ke Astinapura, sebab telah dikuasai Kurawa.

Boyongan para Pandawa itu dimaksudkan untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa.

Baca juga: Kesan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Pertama Kali Main Wayang Orang: Luar Biasa

Kurawa pun dalam lakon ini memiliki pasukan dan persenjataan yang lebih besar daripada Pandawa.

"Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang," kata Yudo saat menjelaskan Pandawa Boyong sebelum pentas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini