Lanjut Hasto, partai memberikan penghormatan terbaik atas wafatnya Prakosa dengan protokol partai.
Dan seluruh jajaran kader PDI Perjuangan mengucapkan duka cita, serta mendoakan arwah beliau semoga dilancarkan jalannya dan diterima di sisiNYA.
“Kami sungguh kehilangan sosok yang bersahaja, dan untuk itulah partai mengambil suri keteladanan dari seluruh perjuangannya,” kata Hasto.
M.Prakosa meninggal dunia di Roma, Italia, pada 17 Januari lalu. Jenazahnya lalu dibawa dengan pesawat ke Indonesia, dan tiba pada 23 Januari.
M.Prakosa, kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, dan sempat menghabiskan masa kecilnya di Jayapura, Papua, mengikuti penugasan orang tuanya sebagai PNS.
Seusai menamatkan sekolah di Yogyakarta, almarhum menempuh pendidikan tinggi di UGM Yogyakarta, jurusan kehutanan.
Lalu di University of Tennessee dan Berkeley University di Amerika Serikat. Gelar doktor bidang resource and economic policy diraihnya dari kampus yang disebut terakhir tersebut.
Pada tahun 1999, Presiden RI Abdurrahman Wahid menunjuknya menjadi Menteri Pertanian.
Lalu pada tahun 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri menunjuknya sebagai Menteri Kehutanan, dan dikenal berprestasi dalam berusaha membasmi jejaring illegal logging yang merusak hutan Indonesia.
Pada 2005, Prakosa menjadi pengurus pusat partai dan mengepalai Badan Penelitian dan Pengembangan PDIP.
Pada Pemilu 2009, Prakosa terpilih menjaid anggota DPR dari dapil Jateng IX, dan kembali terpilih pada periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.
Pada Februari 2021, Presiden Joko Widodo menominasikan Prakosa agar menjadi Dubes RI untuk Italia.
Pada November 2021, almarhum mengambil sumpah jabatan sebagai duta besar. Tugas itu diembannya hingga akhir hayatnya.