"Ternyata saat dikonfirmasi kepada tersangka benar 'saya memerintahkan bila ingin sukses maka harus nyemplung ke laut'," jelas Hengki.
Karena itu, oleh para korban bahkan Duloh dan Dede, Aki Banyu dianggap sebagai sosok yang sangat sakral.
Ya, Duloh dan Dede yang ikut menjadi tersangka dalam kasus ini tak mengetahui, sosok Aki Banyu adalah Wowon.
"Jadi tokoh yang dianggap sakral yang sudah ditemui itu padahal Wowon."
"Bahkan tersangka Duloh dan Dede setelah sekian lama baru tahu kalau Aki Banyu itu Wowon setelah dia tertangkap," katanya.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Duloh dan Dede bisa terkena tipu karena Wowon dapat mengubah suaranya.
Sebab, Wowon memiliki profesi lain dengan menjadi dalang.
"Sekarang pertanyaannya mengapa bisa terperdaya Duloh maupun Dede? Karena suaranya itu memang berbeda."
"Kenapa bisa berbeda? Ternyata si Wowon ini punya profesi lain yaitu dalang."
"Jadi suaranya bisa berubah-ubah, dipraktikkan pada saat pemeriksaan kemarin," imbuhnya.
Baru Bisa Buka Tabir Saat Mendalang
Dilansir Kompas TV, Wowon memiliki kemampuan bersandiwara mengelabui para korban bahkan terhadap dua rekannya karena memiliki latar belakang seorang dalang.
Wowon mampu mengubah nada suaranya sedemikian rupa lewat sambungan telepon sehingga mereka percaya bahwa itu suara perintah dari Aki Banyu.
Uniknya saat diinterogasi polisi, Wowon tak serta merta bisa bersedia membuka tabir pembunuhan berantai yang telah dilakukannya bersama Duloh dan Dede.