TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sudah mendeteksi keberadaan Dito Mahendra.
Namun, KPK enggan menyebutkan keberadaan Dito.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan penyidik sudah memiliki strategi bagaimana menjemput paksa Dito Mahendra.
Pasalnya, orang yang sedang dicari itu bersifat dinamis alias sering berpindah-pindah tempat.
“Strategi mencarinya seperti apa di lapangan, ada di mana tentu tidak bisa kita sampaikan karena ini sesuatu yang dinamis, tidak statis seperti kita mencari alamat. Karena kalau dinamis, orang ini terus bergerak,” kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Ali mengatakan penyidik akan menuntaskan semua kasus yang ditangani, termasuk kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
“Kalau bicara KPK, tentu tidak fokus pada satu kasus saja. Ada DPO lainnya yang menjadi kewajiban yang harus dihadirkan dan semuanya kami kejar. Dilakukan berbagai upaya untuk menangkapnya, dan semuanya kami kejar,” tuturnya.
Ali memastikan KPK terbuka akan informasi tersebut.
Dia pun meminta Nikita melaporkan melalui call center KPK ataupun kanal lain.
“Kami sangat terbuka menerima segala informasi melalui sarana yang ada seperti call center 198 ataupun kanal-kanal lain yang telah KPK sediakan,” ujarnya.
Baca juga: Usai Bekuk Ayah Merin, KPK Tak Ingin Pencarian DPO Lainnya Digembar-gemborkan
Melalui akun Instagram pribadinya, Nikita Mirzani menyebut Dito Mahendra berada di Medan.
“Lapor bapak2 di @official.kpk dito mahendra skrg posisinya di Medan. Laporan selesai,” tulis Nikita Mirzani, Rabu (11/1/2023).
Tak hanya sekali, Nikita melaporkan keberadaan terbaru Dito Mahendra. Terakhir dia menyebutkan Dito Mahendra sudah kembali ke Jakarta.