News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wahidin Halim Diteror

Meski Dapat Teror Ular Kobra, Wahidin Halim Tetap Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim tetap mendukung Anies Baswedan untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2024 meski dapat kiriman teror sekarung ular kobra.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah teror ular kobra di rumah eks Gubernur Banten Wahidin Halim jelang kedatangan Capres Anies Baswedan, bagaimana sikap Wahidin Halim ?

Ternyata Wahidin Halim menyatakan dirinya tetap mendukung Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024.

Pria yang akrab disapa WH itu mengaku, kedatangan Anies Baswedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya maju menjadi calon presiden RI.

Anies Baswedan diketahui telah menjalani safari politik di Provinsi Banten sejak Selasa (24/1/2023).

Seperti menemui sejumlah tokoh adat Baduy Luar maupun Baduy Dalam.

Wahidin Halim juga tak membantah kedatangan Anies Baswedan ke kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.

Dan suara masyarakat Kota Tangerang atas pencalonannya sebagai Capres RI 2024 mendatang.

Atas teror yang diterimanya, Wahidin Halim sudah mengutus pengacaranya Rasyid Hidayat membuat laporan polisi.

Kasus pelemparan ular kobra telah dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).

Saat laporan ke polisi, Rayid Hidayat memberikan beberapa alat bukti untuk memperkuat laporan.

Alat bukti tersebut berupa 20 ular kobra hitam dalam karung dan rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi pelaku teror.

Anies Baswedan menghadiri Majelis bersama Masyarakat Tangerang, di Kediaman Wahidin Halim, Rabu (25/1/2023) (instagram aniesbaswedan) (instagram anies baswedan)

Wahidin Halim Nyatakan Dukungannya untuk Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden

Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim mendukung Anies Baswedan untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2024.

Hal itu disampaikan Wahidin Halim usai disambangi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu di kediamannya di Jalan Haji Djiran, Pinang, Kota Tangerang.

"Kedatangan Anies Baswedan hari ini saya terima dengan senang hati. Saya juga siapkan makan untuk beliau, sebagai tanda saya mendukung penuh supaya beliau jadi Presiden RI," ujar Wahidin Halim saat diwawancarai awak media, Rabu (25/1/2023).

Pria yang akrab disapa WH itu mengaku, kedatangan Anies Basewedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya maju menjadi calon presiden RI.

Anies diketahui telah menjalani safari politik di Provinsi Banten sejak Selasa (24/1/2023).

Seperti menemui sejumlah tokoh adat Baduy Luar maupun Baduy Dalam.

"Kemarin ketemu beliau di Banten dan sekarang dia (Anies) datang ke sini," katanya.

Anies Baswedan menghadiri Majelis bersama Masyarakat Tangerang, di Kediaman Wahidin Halim, Rabu (25/1/2023) (instagram aniesbaswedan) (instagram anies baswedan)

Wahidin menuturkan, kedatangan Anies ke kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.

Dan suara masyarakat Kota Tangerang atas pencalonannya sebagai Capres RI 2024 mendatang.

"Dia mohon doanya saja dan dukungan secara politik kepada dia yang ingin menjadi Presiden RI," ujarnya.

"Sebelum datang kesini, beliau sudah saya dukung penuh menjadi Presiden Indonesia, apalagi datang kesini saya dukung sampai 120 persen," katanya.

Teror Ular Kobra Jelang Kedatangan Anies Baswedan di Rumah Wahidin Halim, Pengamat Bilang Begini

Pengamat politik dan kebijakan publik Adib Miftahul mengatakan, teror kiriman ular di rumah Gubernur Banten periode 2017-2022 harus disikapi dengan serius.

Pasalnya teror ular itu bertepatan dengan kedatangan calon Presiden dari NasDem Anies Baswedan.

"Bisa jadi ada rekayasa atau sesuatu yang telah diatur atau disetting, terkait adanya teror lemparan ular kobra di rumah Wahidin Halim hari ini," ujar Adib Miftahul saat diwawancarai awak media, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya, kedatangan Anies Baswedan merupakan pertemuan politik sehingga kemungkinan adanya yang kurang berkenan bisa terjadi.

"Karena logikanya kedatangan Anies ini adalah pertemuan politik. Mungkin saja orang yang tidak setuju bisa melakukan hal-hal seperti ini," katanya.

Selain itu, kata dia, kedatangan Anies Baswedan bukan sekadar silaturahmi atau kunjungan biasa.

Tetapi, keduanya sama-sama membahas akan maju kembali pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: Hasil Survei Justru Buat Relawan Perubahan Makin Semangat Promosikan Anies Baswedan

Anies Baswedan diketahui telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk maju dalam pemilihan presiden.

Dan Wahidin Halim telah menegaskan akan kembali memimpin Banten di tahun 2024 mendatang.

Terlebih, Anies Baswedan dan Wahidin Halim sama-sama baru selesai menjabat sebagai menjadi kepala daerah yang wilayahnya berdekatan.

"Saya kira ini tidak bisa dinafikan, pertemuan mereka adalah pertemuan politik tingkat tinggi dalam skala nasional, ada yang digadang-gadang sebagai calon presiden ada juga orang yang ingin menjadi gubernur," ujarnya.

"Jadi sudah jelas, pertemuan ini sangat kental dengan politik dan mungkin ini yang menimbulkan efek negatif kepada lawan politiknya," katanya.

Selanjutnya, Adib memberi peringatan agar Anies Baswedan bisa menahan selebrasi politiknya ke berbagai daerah di Indonesia.

Sebab diketahui sejak Selasa (24/1/2023) kemarin, Anies telah melaksanakan safari politiknya di Provinsi Banten, di antaranya menemui sejumlah tokoh adat Baduy Luar maupun Baduy Dalam.

Hal itu dilakukan, guna menghindari hal-hal ataupun teror lainnya yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kalau saya lihat sebenernya ada sebab dan akibat dari teror ular Kobra ini, bagaimanapun juga Anies tidak boleh safari politik kemana-mana mulai dari Sabang sampai Merauke, karena sekarang belum masuk tahapan Pemilu 2023," katanya.

"Oleh karena itu dari sisi kacamata politik saya, mungkin saja ada orang yang iri dan sebagainya melihat selebrasi dari Anies Baswedan ini," ujarnya.

NasDem Minta Polisi Buru Pelempar Sekarung Ular Kobra Jelang Anies Baswedan Datang ke Tangerang

Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim meminta polisi untuk mencari pelempar sekarung ular kobra ke rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Tangerang pada Rabu (25/1/2023).

Diketahui, pelemparan ular tersebut jelang kedatangan bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem, Anies Baswedan.

Awalnya, Hermawi mengatakan sejak Oktober 2022 lalu upaya sosialisasi Anies sebagai bacapres terus mendapat gangguan.

Namun, Hermawi menuturkan pihaknya gangguan tersebut tak menyurutkan semangat partainya.

"Tapi gangguan itu tidak menyurutkan semangat dan nyali kami karna niat kami tulus demi bangsa. Semua itu kami anggap sebagai vitamin tambahan," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).

Menurutnya, sebelum berkunjung ke Tangerang pihaknya sempat mengalami gangguan di Banten.

"Peristiwa Banten, hari pertama kami mendapat gangguan berupa munculnya spanduk yang mengatasnamakan panitia NasDem dan menyatakan Anies batal ke daerah Badui," ujarnya.

Satu hari setelah aksi teror, kubu eks Gubernur Banten Wahidin Halim buat laporan polisi di Polres Metro Tangerang Kota, sekarung ular hingga rekaman CCTV jadi barang bukti. (kolase foto Tribunnews/TribunTangerang/ Instagram Wahidin Halim dan Anies Baswedan)

Selanjutnya, Hermawi menuturkan sehari kemudian pihaknya mendapat teror berupa dilempari sekarung ular kobra di rumah Wahidin, kader NasDem.

Atas insiden tersebut, Hermawi menambahkan jika semangat pihaknya tak akan terganggu lantaran bekerja sesuai dengan undang-undang (UU).

Ia juga meminta aparat kepolisian agar segera mencari pelaku demi ketenangan masyarakat.

"Dengan berbagai gangguan yang telah kami alami sudah selayaknya aparat kepolisian bergerak mencari para pelaku demi ketenangan masyarakat," imbuhnya.

Teror Sekarung Ular Kobra Terjadi Dini Hari, 20 Kobra Hitam Dilempar ke Halaman Belakang Rumah

Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim membenarkan teror sekarung ular korban di rumahnya.

"Alhamdulillah iya ada yang mengirim ular ke rumah saya ada 20 ekor jenis ular Cobra," ujar Wahidin Halim kepada awak media, Rabu (25/1/2023).

Pria yang akrab disapa WH itu menjelaskan, teror kiriman karung berisi ular Cobra tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebun yang bekerja di rumahnya.

Saat itu, didatangi petugas kebun tersebut terkejut melihat puluhan ular yang dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi terbuka atau tidak terikat.

Karung berisi ular tersebut dikirim dengan cara dilemparkan ke halaman belakang kediaman rumahnya pada dinihari tadi, sekira pukul 03.30 WIB.

"Jadi subuh tadi orang yang bekerja di rumah saya dengar suara 'brukk' kencang di halaman belakang, pas dilihat ternyata ada karung berisi ular Cobra," kata dia.

"Karung itu posisinya enggak diikat sama sekali, tapi pas dicek ke sekeliling halaman ternyata clear, dipastikan ular itu enggak ada yang sempat keluar dari karung," imbuhnya.

Kolase Tribunnews: Kediaman Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dilempari orang tak dikenal dengan sekarung ular kobra hari ini, Rabu (25/1/2023). Insiden ini terjadi saat Wahidin Halim akan menggelar pertemuan akbar bersama dengan Anies Baswedan. (TRIBUNNEWS/SENO)(KOMPAS.com/Ellyvon Pranita) ((TRIBUNNEWS/SENO)(KOMPAS.com/Ellyvon Pranita))

Wahidin Halim Santai Rumahnya Diteror

Meski demikian, Wahidin Halim merespon santai akan aksi teror tersebut.

Wahidin Halim mengaku tidak takut dengan adanya aksi teror tersebut.

Pasalnya, orang yang melakukan teror itu dinilai tidak memiliki adab dalam berpolitik.

"Biarin saja, kalau memang ada orang yang tidak senang (dengan dirinya), karena tindakan itu menandakan ciri orang tidak beradab," katanya.

"Saya tegaskan, saya tidak akan takut dengan teror apapun yang dilakukan kepada saya, mau itu dilakukan dengan berbagai cara," ujarnya.

Pelaku Teror Sekarung Ular Korba Terekam CCTV, Ini Ciri-ciri pelaku

Berdasarkan rekaman CCTV, karung ular tersebut dilemparkan oleh seorang pria yang mengenakan sweater berwarna putih dengan cara ditenteng.

Pria itu datang ke rumah WH naik sepeda motor bersama sejumlah orang.

Akan tetapi, identitas pelaku teror itu belum diketahui secara pasti.

Ada Teror Sekarung Ular Korba, Anies Baswedan Tetap Sambangi Rumah Wahidin Halim

Anies Baswedan mengunjungi kediaman Mantan Gubernur Banten Periode 2017-2022, yakni Wahidin Halim di Kota Tangerang, Rabu (25/1/2022).

Puluhan orang yang merupakan warga dan relawan serta kader Partai NasDem di Kota Tangerang, menyambut kedatangan Anies Baswedan, dan berkomitmen mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon Presiden.

Di Rumah Wahidin Halim, Anies Baswedan terlihat bercengkrama dengan para tokoh agama, serta melakukan aktivitas makan bersama.

"Kegiatan hari ini adalah sebuah forum silaturahmi yaitu pertemuan antara masyarakat, tokoh masyarakat, termasuk dengan para alim ulama," ujar Anies Baswedan kepada awak media.

Anies Baswedan pun mengapresiasi sambutan yang dilakukan oleh puluhan relawan dan kader partai saat dirinya tiba.

Menurutnya, antusias para kader tersebut memiliki makna tersendiri.

"Bisa dilihat tadi, ada semangat luar biasa (dari para kader partai) dan saya menyambut baik hal itu."

"InshaAllah ini akan sama-sama kita jaga, sehingga pesan perubahan keadilan sosial bisa berjalan," kata dia.

Anies Baswedan menghadiri Majelis bersama Masyarakat Tangerang, di Kediaman Wahidin Halim, Rabu (25/1/2023) (instagram wh_wahidinhalim) (instagram wh_wahidinhalim)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan ungkapan terimakasihnya, kepada Wahidin Halim yang telah menerima dan menjamu kedatangannya itu.

"Alhamdulillah saya ingin sampaikan terimakasih kepada Pak Wahidin Halim yang telah menerima saya."

"Dan syukur sekali dengan kedatangan ini, saya bisa bersilaturahmu kepada para tokoh masyarakat di Banten," ujarnya.

Kedatangan Anies Baswedan ke Rumah Wahidin Halim dalam Rangka Safari Politik

Sedangkan Wahidin menyampaikan, kedatangan Anies Baswedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya dalam maju menjadi calon Presiden.

Sebelumnya Anies Baswedan datang ke Banten pada Selasa (24/1/2023), untuk bertemu tokoh adat Baduy luar maupun dalam.

"Kemarin ketemu beliau di Banten dan sekarang dia (Anies) datang ke sini," katanya.

Wahidin Halim menuturkan, kedatangan Anies di kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.

"Dia mohon doanya saja dan dukungan secara politik kepada dia yang ingin menjadi Presiden RI, sebagai tuan rumah ya saya dukung," jelas Wahidin Halim.

Spanduk Penolakan Anies Baswedan Berkunjung ke Kota Tangerang Beredar di Depan Masjid Al Azhom

Calon Presiden Partai NasDem, Anies Baswedan gagal keliling Kota Tangerang karena ditolak warga.

Bahkan, rencana kegiatan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom juga tidak jadi digelar karena adanya penolakan dari awarga.

Anies Baswedan sudah dijadwalkan melakukan safari politik pada Rabu (25/1/2023) di Kota Tangerang.

Rencananya ia akan berkeliling dan melakukan salat bersama.

Akan tetapi, rencana itu batal dilaksankaan.

Berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Anies Baswedan direncanakan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom.

Namun di pelataran masjid terpasang spanduk penolakan kedatangan Anies Baswedan dari masyarakat.

Pada spanduk bernuansa warna bendera kemerdekaan merah-putih itu bertuliskan penolakan dan pasal yang dapat dilanggar oleh Anies Baswedan.

'TEMPAT IBADAH DILARANG DIJADIKAN TEMPAT AKTIVITAS POLITIK PRAKTIS' tulis masyarakat dalam spanduk itu dengan ukuran besar.

'Melanggar Pasal 280 Huruf H UU No.7/2017 Tentang Pemilu' lanjut spanduk tersebut pada bagian bawah.

Pada spanduk tersebut juga terdapat beberapa gambar rumah ibadah dan orang yang tersirat sebagai background, yaitu masjid sebagai tempat ibadah umat Muslim.

Lalu wihara sebagai tempat ibadah umat Buddha dan gereja tempat beribadah umat Kristen.

Calon Presiden Partai NasDem, Anies Baswedan gagal keliling Kota Tangerang karena ditolak warga. Bahkan, rencana kegiatan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom juga tidak jadi digelar karena adanya penolakan dari awarga. (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

Spanduk Terpasang Sejak Pagi

Seorang petugas keamanan Masjid Al-Azhom menyampaikan, spanduk itu sudah terpasang sedari pagi.

Meski begitu, ia tidak mengetahui siapa yang membuat spanduk dan memasang spanduk penolakan kedatangan Anies Baswedan.

"Enggak tau siapa yang masang spanduk itu, tiba-tiba tadi pagi sudah kepasang di pagar ini," ujar salah seorang petugas keamanan.

"Seinget saya dari kemarin enggak ada, mungkin karena hari ini ada jadwal kedatangan Pak Anies Baswedan ke masjid ini," sambungnya.

Sejumlah Agenda Batal

Selain salat berjemaah di Masjid Raya Al-Azhom yang dibatalkan, Anies Baswedan juga membatalkan rencana ziarah ke makam Abuya Dimyati.

Lalu, ziarah ke KH. Uci Turtusi, Cilongok, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Anies Baswedan juga batal mendatangi Kawasan Situ Cipondoh Kota Tangerang dengan agenda silaturahmi kebangsaan.

Dan makan malam di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang.

Hanya terdapat satu agenda Anies Baswedan yang terlaksana hari ini, yakni berkunjung ke kediaman mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim. (tribun network/thf/TribunTangerang.com/TribunBanten.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini