News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Total 11 TKW Jadi Korban Wowon Cs: 2 Dibunuh, 2 Tak Diketahui Keberadaannya, 7 Masih Hidup

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Farida (kiri), Wowon (tengah), dan Siti Fatimah (kanan). Farida dan Siti Fatimah merupakan TKW korban pembunuhan berantai Wowon Cs di wilayah Cianjur hingga Bekasi.

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan hasil investigasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) jumlah tenaga kerja wanita (TKW) korban Wowon Cs berjumlah 11 orang.

Kesebelas orang itu yakni Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini, Yeni Nursaada, Siti Fatimah dan Farida.

Dari 11 orang tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, mereka adalah Siti Fatimah dan Farida.

Dua orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

Sementara sisanya dikabarkan masih hidup, yakni lima berada di luar negeri, dua orang di Jakarta.

Informasi tersebut diungkap oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdhani dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Istri Dede Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs, Sempat Diikat dan Hendak Dicekik Pelaku

"Yang masih berada di luar negeri, Evi Lusiana diduga di Dubai asal Bandung, Yeni Nursa'adah diduga berada di Mesir asal Cianjur, Hamidah Nursilah diduga berada di Riyadh asal Cianjur."

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya. Ini ada 5 nama yang masih ada di luar negeri."

"Tapi karena keberangkatannya unprosedural, itu yang sulit kita lacak," ujar Benny.

Saat ini, pihaknya masih menyelidiki terkait data dua PMI yang belum diketahui keberadaannya yaitu atas nama Nene dan Sulantini.

Lebih lanjut, kata Benny, dari keseluruhannya hanya ada tiga orang yang masuk di dalam data resmi BP2MI.

"Kami sudah memberikan keterangan data yang dianggap penting. Dari 11 TKW yang disebut dibanyak media, hanya ada 3 nama di sistem BP2MI," sambung Benny.

Baca juga: Bos BP2MI Ungkap Temuan Baru Kasus Pembunuhan TKW oleh Komplotan Wowon Cs

Korban Penipuan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan korban penipuan Wowon Cs.

"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki, Selasa (24/1/2023).

Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural.

Sehingga kesebelas orang tersebut mengirimkan sejumlah uangnya.

Adapun uang tersebut dikirimkan ke tersangka M Dede Solehudin.

"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui Western Union atau sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan lain sebagainya," jelas Hengki.

Baca juga: Kisah Tragis Parida dan Siti Fatimah, TKW Korban Serial Killer Wowon Cs, Keduanya Dibunuh pada 2021

Pembunuhan Siti dan Farida

Dua korban yang diketahui bernama Farida dan Siti Fatimah, telah dihabisi Wowon Cs dengan keji.

Farida, wanita asal Cililin, Bandung, Jawa Barat tersebut diketahui hilang kontak dengan keluarganya sejak 2021.

Ternyata, pada saat itu nyawanya telah dihabisi Wowon Cs.

Adapun jasadnya dikubur di sekitar rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat dan baru ditemukan setelah kasus pembunuhan Wowon Cs di Bekasi terbongkar.

Sementara itu, Siti Fatimah diketahui telah dibunuh Wowon Cs di perairan Bali.

Ia dibunuh dengan cara didorong ke laut oleh mertua Wowon bernama Noneng alias Mak Noneng pada 12 Februari 2021.

TKW asal Garut Jawa Barat tersebut jasadnya di temukan warga dan diserahkan ke keluarganya.

Ia kemudian dimakamkan secara layak oleh keluarga di Garut.

Baca juga: BP2MI: Dari 11 TKW Korban Penipuan Wowon cs, Hanya 3 Orang yang Berangkat Legal

Keluarga Farida Baru Tahu

Pihak keluarga, baru mengetahui Farida dibunuh Wowon Cs setelah diberi tahu polisi.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indirwienny Panjiyoga mengatakan, sebelum diberi tahu, keluarga mengira bahwa Farida selama ini justru sedang bekerja sebagai TKW.

"Begitu pas kita kasih tahu, sebelumnya (keluarga) hanya tahu Farida masih kerja," ucap Panjiyoga, Minggu (29/1/2023).

Ini karena Farida memang dilarang Wowon Cs untuk berkabar ke keluarganya ketika pulang ke Indonesia.

"Kan korbannya begitu sampai ke Indonesia tidak boleh hubungin keluarga dulu, harus temuin mereka dulu (Wowon Cs), semua (korban penipuan)," jelas Panjiyoga.

Para TKW ini, lanjut Panjiyoga, terpaksa mengikuti perintah itu lantaran mendapat ancaman dari Wowon Cs.

Korban Tak Boleh Berkabar ke Keluarga

Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa semua TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Cs, dilarang berkabar kepada keluarga ketika tiba di Indonesia.

Panjiyoga menjelaskan para korban memang didoktrin Wowon Cs.

Dikatakan Panji, Wowon kala itu mendoktrin para korban akan celaka jika memberikan kabar kepada keluarganya.

"Jadi (korban) yang berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu, harus diam saja."

"Soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka, mendoktrinnya seperti itu semuanya," jelas Panji.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Choirul Arifin/Adi Suhendi/Fahmi Ramadhan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini