Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer di Cianjur hingga Bekasi melakukan praktik penipuan dengan modus penggandaan kekayaan sejak 2016.
Sebelum menipu, Wowon dulunya hanya bekerja sebagai seorang pedagang ikan pindang.
"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," kata Wowon kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Tak puas dengan penghasilan sebagai pedagang pindang, Wowon lantas memiliki ide dengan cara menipu.
Dia menggunakan iming-iming mempunyai ilmu supranatural dan bisa menggandakan kekayaan saat menjaring para korbannya.
Baca juga: Mengaku Masih Percaya Tuhan, Wowon Si Pembunuh Berantai Akui Lakukan Pembunuhan Seperti Kesetanan
Aksi penipuan yang semua korbannya adalah tenaga kerja wanita (TKW) itu dilakukan Wowon bersama dua tersangka lain yakni Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin dimulai 2016.
Wowon melakukan penipuan dengan cara yang tak biasa.
Dia berperan menjadi sosok Aki Banyu yang dianggap oleh tersangka lain dan para korban sebagai sosok sakral dan sakti.
Baca juga: Wowon Tega Bunuh Anak Kandungnya Sendiri karena Malu Sering Menangis, Jasad Dikubur di Samping WC
"(Sosok Aki Banyu) Buat nipu aja," ujar Wowon.
Cara kerjanya juga tak biasa.
Wowon mengubah suaranya ketika berkomunikasi dengan para tersangka dan korban penipuan melalui sambungan telepon.
Baca juga: Pengakuan Wowon Ungkap Alasan Bunuh Istri Pertama, Mertua, dan Anak Kandung, Tak Ada Motif Pesugihan
Sosok Aki Banyu ini tidak pernah memunculkan dirinya.
Wowon selalu berdalih para tersangka maupun korban akan bertemu sosok sakral itu ketika sudah sukses.