News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Wowon Tega Bunuh Anak Kandungnya Sendiri karena Malu Sering Menangis, Jasad Dikubur di Samping WC

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki Banyu membeberkan kronologi penipuan hingga pembunuhan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Wowon (60), tersangka utama pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, mengakui alasannya tega membunuh anak kandungnya sendiri, Bayu (2).

Adapun alasannya karena Wowon merasa terganggu dengan tangisan sang anak.

Ia juga malu dengan tetangga lantaran bocah dari hasil pernikahannya dengan Ai Maimunah ini selalu rewel.

Tidak sendiri, Wowon pun meminta rekannya, Dulloh (63) untuk membantunya melakukan pembunuhan.

"Anak ini rewel tiap jam tiap detik malam nangis, jadi malu sama tetangga gitu,"

"Yaudah aja saya sama Pak Solihin 'Yaudah pak anak ini habisin!' kata Wowon dikutip dari Kompastv, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Pengakuan Wowon Bunuh Istri dan Mertua karena Dibohongi soal Uang hingga Tak Terima Dicueki

Mengutip TribunnewsBogor.com, kepada istrinya Ai Maemunah, Wowon mengatakan ingin membawa Bayu ke rumah neneknya di Mataram, dengan alasan akan menyunatkannya.

"Aku (bilang) sama yang Ai Maimunah ini, kata Maimunah bilang 'anakmu bawa'. 'Iya' kataku 'iya mau aku bawa ke rumah neneknya, mau disunatin'," kata Wowon.

Tidak lama setelah itu, Wowon memerintahkan Solihin alias Duloh untuk membunuh Bayu.

"Yaudah sama Pak Solihin, 'sudah saja Pak, anak ini habisi' kata aku gitu," ujar Wowon.

Dari pengakuan Duloh, Wowon awalnya memerintahkan pembunuhan Bayu dilakukan di luar rumahnya.

Wowon pun meminta Duloh untuk mengambil sang anak di rumahnya.

"Pertamanya nyuruh bapak saja ambil si B sendirian. Tapi anaknya itu rewel nggak mau, nangis terus-terusan," ujar Duloh.

"Ya, sudah kalau nggak mau mah kapan-kapan saja kata Pak," jawab Wowon.

Baca juga: Pengakuan Wowon Bunuh Istri dan Mertua karena Dibohongi soal Uang hingga Tak Terima Dicueki

Tidak lama setelah itu, Wowon kemudian meminta Duloh menunggu di sekitar rumahnya, tepatnya di sebuah gapura sekira pukul 03.00 WIB.

"Ini (menunjuk Bayu), Saya dikasih anak itu sama bapak, langsung saja lenyapin," jelas Duloh.

Usai diserahkan, Bayu lantas dicekik sambil mulutnya ditutup agar tak bersuara.

Bayu langsung dikubur Duloh di lubang yang telah disiapkan Wowon sebelumnya.

"Habis itu langsung dibaringkan, dicekik sambil dibekap mulutnya. Sampai setengah jam, sampai enggak ada habis nyawanya."

"Langsung dimasukkan ke lubang itu yang sudah ada bikinan si Wowon itu di pinggir WC," ungkap Duloh.

Dari pengakuan Duloh, sebenarnya ia tidak tega.

Namun dirinya takut menolak perintah Wowon, karena takut dengan sosok Aki Banyu.

"Bapak juga merasakan tak tega, tapi ini enggak boleh ngebantah, suruhan si Wowon nggak boleh ngebantah. Sieun ku Aki Banyu (takut sama Aki Banyu)," kata Duloh.

Namun, belakangan Duloh baru tahu bahwa Aki Banyu adalah sosok fiktif yang diperankan Wowon.

Baca juga: Alasan Wowon Bunuh Anaknya yang Masih Berusia 2 Tahun, Suruh Duloh untuk Eksekusi

Anak Perempuan 5 Tahun Wowon

Tak hanya Bayu, setelah itu Wowon juga berencana melakukan pembunuhan kepada anak perempuannya, Neng Ayu (5).

Tidak sendiri, bocah perempuan itu akan dibunuh bersama Ai Maemunah dan kedua kakak tirinya, M Riswandi dan Ridwan Abdul Muiz.

Mereka diracun di rumah kontrakan yang diketahui berada di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, pada Senin (9/1/2023) lalu.

Mengutip Tribun-Medan.com, Dari kejadian ini, Neng Ayu dipastikan lolos dari pembunuhan berencana ini.

Hingga kini, putri kandung dari Wowon dan Ai Maemunah belum mengetahui jika ibu serta kedua kakak tirinya sudah meninggal akibat diracun sang ayah.

Neng Ayu saat ini hanya mengetahui ibunda serta kakak-kakaknya masih berada di rumah sakit.

"Sampai saat ini, Ayu belum mengetahui jika ibu dan kakak-kakaknya sudah meninggal," ujar Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Ratna Quratul Aini, Minggu (29/1/2023).

Kompol Ratna Quratul Aini juga mengatakan, Neng Ayu tak mengetahui jika ayahnya dipenjara karena kasus pembunuhan berantai.

(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani)(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)(Tribun-Medan.com/Tommy Simatupang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini