Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa polemik tanah yang dipersoalkan Bripka Madih selama ini sudah pernah dilakukan mediasi dengan pihak yang terlibat pada kesempatan sebelumnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan adapun mediasi itu pernah dilakukan pada 15 Desember 2022 lalu namun Bripka Madih tak pernah hadir.
"Kemudian yang terjadi adanya menduduki lahan milik masyarakat yang diklaim pak Madih karena masih merupakan haknya yaitu milik perumahan masyarakat pada RT 04 RW 03," kata Kabid Humas dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Lanjut Kabid Humas, pada saat menduduki lahan milik masyarakat itu terkadang Bripka Madih melakukannya dengan menggunakan seragam polisi miliknya.
Hal inilah yang dikatakannya kerap membuat masyarakat di sekitar lokasi tersebut menjadi resah karena perbuatan tersebut.
"Sehingga masyarakat tadi disampaikan bagaimana keluh kesahnya, tentu ini menjadi bagian dari perhatian kita bersama," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Bripka Madih, anggota Polsek Jatinegara disebut kerap mematok lahan milik warga tanpa persetujuan dari pemilik lahan sebenarnya di wilayah RW 03, Jati Warna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RW 03 Kelurahan Jatiwarna, Nur Asiah pada saat menghadiri konferensi pers di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Nur Asiah menjelaskan, aksi pematokan tanah milik seorang warga itu terjadi pada 31 Januari 2023 yang dilakukan oleh Bripka Madih yang dimana anggota Provost itu mengkalim bahwa lahan itu milik orang tuanya.
"Kalau di kampung kami, kita diemin aja sebenarnya enggak pernah kita ladeni. Tapi berhubung setelah 12 tahun, dia masang patok di depan rumah warga saya. Itulah yang kita adukan karena sudah melewati batas," ujar Nur Asiah kepada wartawan.
Lanjut Nur Asiah, kalaupun klaim tanah yang dilakukan oleh Madih itu sudah berkeputusan di ranah pengadilan, namun pematokan tanah tak selayaknya dilakukan oleh Madih.
Baca juga: Bripka Madih yang Mengaku Diperas oleh Penyidik, Disebut Suka Mematok Lahan Milik Warga
Dikatakannya, adapun aksi pematokan itu dilakukan Bripka Madih dengan 10 orang lain yang dimana bukan merupakan warga di sekitar lokasi tersebut.
"Itu ada sekitar tiga, patoknya satu tapi bannernya ada dua. Kemudian di depan rumah warga kami ini, ibu Soraya Bapak Bripka Madih inu mendirikan pos dan itu ditunggui oleh beberapa orang yang juga kami tidak kenal itu sampai jam 4 pagi," sebutnya.