Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Mohammad Hatta, Halida Hatta mengenang Fatmawati sebagai sosok yang hangat.
"Hangat, sangat kekeluargaan dan mengesankan," ujarnya dalam acara Fatmawati Ibu Negara Pejuang: Sang Penjahit Merah Putih yang diselenggarakan PDI Perjuangan pada Minggu (5/2/2023).
Kenangan itu dia miliki, sebab banyak berinteraksi langsung dengan Fatmawati. Termasuk pada saat-saat terakhir sang penjahit merah-putih hidup di dunia.
Baca juga: Meneladani Kesederhanaan Fatmawati, Ibu Negara yang Tak Malu ke Pasar Naik Andong
Kala itu, dirinya menjalani ibadah umrah bersama Fatmawati di tanah suci Mekkah.
"Sebetulnya waktu itu saya sudah di sana. Kemudian memang Ibu Fatmawati datang. Jadi saya menunggu, kemudian sama-sama berumrah," kata Halida.
Tak disangka, umrah itu merupakan yang pertama dan terakhir bagi Fatmawati.
Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, ibu negara pertama itu singgah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di sana Fatmawati mengalami serangan jantung hingga akhirnya meninggal.
"Saya tahu dari kakak ipar saya. Jadi kakak ipar saya punya mbakyu, dengan suaminya mendampingi Ibu Fatmawati," ujarnya.
Baca juga: Ziarah ke Makam Fatmawati, Wakil Ketua MPR RI: Wajar Sebagai Bangsa Memuliakan Pemimpin Perempuan
Kabar itu pun sangat mengejutkan bagi Halida. Sebab, dirinya berjanji akan membawakan baju kesayangan Fatmawati yang dititipkan kepadanya.
Baju kesayangan itu disebut Halida berwarna hitam dan merupakan rancangan desainer kondang, Prayudi.
Fatmawati menitipkannya kepada Halida usai mereka tawaf bersama-sama di Mekkah.
"Ibu Fatmawati bilang: tolong bawa baju ibu ya nanti pulang. Nanti dibawa ke Cilandak Lima," kata Halida menceritakan permintaan Fatmawati.
"'Iya, baik bu.' Jadi saya bawakan," ujar Halida, melanjutkan.
Sayangnya, baju itu tak bisa Halida berikan langsung kepada si empunya, Fatmawati.
"Pas saya sampai di Jakarta satu hari dan belum sempat untuk menyampaikan ke Cilandak Lima, tahu-tahu mendapat kabar itu (Fatmawati meninggal dunia)," ujarnya.