TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe menulis sebuah surat yang ditujukan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Secara garis besar, dalam surat itu Lukas meminta untuk berobat ke Singapura.
Berdasarkan foto diterima, surat itu ditulis tangan di atas sebuah secarik kertas menggunakan pulpen dengan tinta hitam.
Di atas kertas itu tertera tanggal pembuatan surat, yakni 29 Januari 2023.
Tepat di bagian bawah tanggal, Lukas Enembe turut membubuhkan tanda tangan.
Berikut isi surat Lukas Enembe untuk Firli Bahuri:
Kepada Yth Ketua KPK di Jakarta
Dengan hormat, Bpk Ketua yang saya hormati. Sesuai dengan komitmen dan janji bapak bulan lalu untuk berobat di Singapura.
Kondisi kesehatan saya semakin tidak baik selama di rumah tahanan KPK. Tolong bapak mengerti kesehatan saya ini untuk segera berangkat saya ke Singapura dalam minggu ini.
Demikianlah hormat saya dalam permohonan surat ini untuk dimakluminya.
Jakarta, 29/1/2023
Lukas Enembe
Sementara itu, pengacara Lukas Enembe, Emanuel Herdyanto, membenarkan bahwa surat tersebut ditulis langsung oleh Lukas.
Baca juga: KPK Periksa Plh Gubernur Papua Ridwan Rumasukun Terkait Kasus Lukas Enembe
Namun, hingga kini pihak KPK belum menanggapi surat tersebut.
“Belum (tanggapan dari KPK, Red)” kata Emanuel melalui keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).