5. Singgung soal Hoaks
Jokowi juga menjelaskan soal pentingnya media hadir sebagai penjernih informasi ditengah banyaknya informasi yang belum terbukti kebenarannya, hoaks.
"Media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hoaks yang memberi harapan kepada kita semuanya."
"Terutama dalam mengaplikasi kebenaran dan menyingkap fakta di tengah keganasan pasca fakta dan pasca kebenaran."
"Media harus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme," kata Jokowi.
6. Idealisme Media Massa
Memasuki tahun politik Pemilu 2024, Jokowi berharap media massa tetap berpegang teguh pada idealisme objektif dan tidak tergelincir dalam polarisasi demi suksesnya Pemilu 2024.
"Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang tepat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi," harap Jokowi.
Kendati demikian Jokowi mengakui keberadaan pers membantunya untuk mencapai titik tertinggi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara."
"Sejak awal, awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi."
"Saya punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan Insan pers, sejak menjadi Wali Kota Gmenjadi gubernur dan menjadi Presiden."
"Saya ke sana kemari, runtang-runtung, saya jalan bareng ke kampung, ke pasar, ke desa, ke nelayan dengan rekan-rekan wartawan dan terbukti Insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi Presiden," ucap Jokowi.