TRIBUNNEWS.COM - Kelompok relawan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania akan dibubarkan.
Menanggapi hal tersebut kelompok relawan Ganjar Pranowo, Ganjarist, justru mengaku bersyukur dan berterima kasih.
Menurut Ketua Umum Relawan Ganjarist, Mazdjo Pray, peran GP Mania dinilai nihil dalam memberi dukungan pada Gubernur Jawa Tengah itu.
"Saya dibentuknya aja enggak tahu, jadi dibubarinnya juga enggak terlalu tahu juga sebenernya."
"Yang jelas kita berterima kasih, misalnya jadi akan membubarkan GP Mania itu kita malah berterima kasih," kata Mazdjo Pray dikutip dari youTube KompasTv, Kamis (9/2/2023).
Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer menyebut, pembubaran ini dilakukan lantaran tugas politik dan demokratis organisasi ini telah rampung.
Baca juga: Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Relawan GP Mania Pertimbangkan Sosok Ini di Pilpres 2024
Termasuk di antarannya tugas untuk menaikan elektabilitas Ganjar Pranowo.
Bagi Ganjarist, tidak ada peran GP Mania dalam menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo.
Kerja GP Mania dinilai hanya sebatas klaim dari ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer atau Nuel.
"GP Mania juga tidak terlalu kedengeran juga."
"Kegiatannya apa? Tadi kan sempat menyebutkan menaikkan surveinya Ganjar, kita enggak lihat itu sebenernya."
"Jadi kita tidak berfikiran mempengaruhi banyak hal," ucap Mazdjo Pray.
Merespons penilaian Ganjarist tersebut, Nuel mengaku tak ambil pusing.
Nuel mengatakan, GP Mania telah melakukan kerja-kerja ideologis dan politik yang berbasis dan berorientasi pada nilai sejak mendukung Ganjar 2021 lalu.
Hal inilah, kata Nuel, yang membedakan GP Mania dengan relawan Ganjar Pranowo lainnya, termasuk dengan Ganjarist.
Akan hal tersbeut, Nuel pun menyebut Ganjarist sebagai kelompok pelawak.
"Kelompok mereka kan pelawak, beda dengan kita GP Mania. Kalau kelompok pelawak, ya melawak saja kerjanya."
"Ya hadapinya dengan melihat pelawak, lucu saja melihat kelompok-kelompok ini," ujar Nuel.
Alasan GP Mania Bubarkan Diri
Nuel pun mengungkapkan alasan dirinya membubarkan organisasi yang ia pimpin ini.
Menurutnya, pembubaran GP Mania dilakukan karena tugas mengantarkan Ganjar Pranowo untuk meningkatkan elektabilitas sudah selesai.
Nuel mengatakan, tugas GP Mania memberikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah itu sudah cukup.
GP Mania merasa telah puas berkontribusi dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar.
"Tugas kita selesai dalam mengusung mas Ganjar dan mengantarkan mas Ganjar sampai ke elektabilitasnya cukup tinggi saat ini," kata Nuel.
Baca juga: Tak Lagi Dukung Ganjar Pranowo, Relawan GP Mania Pertimbangkan Sosok Ini di Pilpres 2024
Selain itu, kata Nuel, tugas yang juga sudah pihaknya rampungkan yakni menyuarakan tolak gagasan tiga periode masa jabatan presiden.
"Kemudian juga sudah banyak yang kita lakukan, termasuk gagasan tiga periode sudah kita tolak."
"Nah jadi tugas-tugas politik dan tugas-tugas demokratis kita sudah selesai," ungkapnya.
Nuel mengaku, telah meminta izin terlebih dahulu pada Ganjar Pranowo soal pembubaran GP Mania ini.
Nuel juga sempat menyinggung soal pilihan politik para mantan relawan di GP Mania yang mungkin saja bisa berbeda ke depan.
Hal tersebut, kata Nuel, adalah hak demokratis yang tidak bisa dipaksakan.
Ia pun tak menyoalkan jika publik berspekulasi terkait ini.
"Orang menginterpretasikan apa saja ya terserah, itu hak mereka," ucapnya. .
Baca juga: GP Mania Bubar Sebelum Pilpres, Relawan Sahabat Ganjar: Perjuangan Belum Selesai
Sebelumnya, pembubaran relawan GP Mania ini telah dikonfirmasi Nuel.
GP Mania akan dibubarkan menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Nuel mengatakan pihaknya akan membubarkan GP Mania seiring dukungan ke Ganjar sebagai capres 2024 dicabut.
"Iya (GP Mania tak dukung Ganjar di 2024)," kata Nuel saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).
Nuel menuturkan, pihaknya telah bersepakat untuk membubarkan GP Mania dalam waktu dekat.
Ia menuturkan nantinya dalam acara resmi pembubaran GP Mania akan dihadiri sejumlah pengurus pusat dan Jokowi Mania (Joman).
"Semua hadir anak-anak. Yang hadir DPP Joman, ya pengurus GP Mania lah," tegasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rahmat Fajar Nugraha)