Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan jajarannya untuk mulai menggaungkan netralitas TNI dalam Pemilu secara berulang saat jam komandan.
Yudo menwanti-wanti jangan sampai begitu mendekati penyelenggaraan pemilu di tahun 2024 para prajurit belum paham dan kemudian melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Karena hal tersebut, kata dia, hanya akan merugikan mereka sendiri.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan pokok-pokok kebijakan dalam Rapim TNI 2023 di Museum Satria Mandala Pusjarah TNI Jakarta Selatan pada Kamis (9/2/2023).
"Jam komandan. Jam komandan itu istilahnya perhatian, pengarahan kepada prajurit baik di tingkat pleton, kompi, batalyon, koramil, kodim, dan sebagainya ini harus sering-sering diberitahukan perkembangan situasi bahkan diberi pemahaman, tentang netralitas pemilu, tentang netralitas TNI, ini harus sudah mulai digaungkan," kata Yudo.
Baca juga: Panglima TNI Buka Kemungkinan Untuk Bangun Satu Kodam di DOB Papua
Ia pun menegaskan agar prajurit TNI tidak terlibat politik praktis.
Netralitas TNI, kata dia, sudah menjadi amanah undang-undang yang harus dipatuhi.
Selain itu, kata dia, netralitas TNI juga merupakan perintah presiden sebagai panglima tertinggi yang harus dilaksanakan.
Hal yang terpenting, lanjut dia, netralitas TNI adalah harapan seluruh rakyat yang harus dijunjung tinggi.
Baca juga: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Sebut Keberadaan Pilot Susi Air Sudah Terdeteksi
"Ya memang dalam pemilu ke depan, jadi saat ini harus sudah mulai persiapan. Persiapan dalam pengamanan di tingkat sekarang dalam kondisi damai ini, dalam kondisi yang stabil ini, kita tetap waspada. Ini sudah 2023 tentunya sudah masuk tahun politik, kemudian tahun 2024. Tahun 2023 sudah berjalan terus," kata dia.
"Jadi dari sekarang harus sudah antisipasi memberikan pemahaman kepada prajurit, memberi pemahaman juga kepada keluarga," ujar dia.