Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo menyebut adanya kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), melakukan reshuffle menteri dalam kabinetnya pada sekitar bulan Maret-April, tepatnya sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Kata Ari, beberapa nama menteri sudah digadang-gadang akan diganti oleh Presiden Jokowi jika memang hak prerogatif itu dilakukan.
Adapun menteri yang dimaksud yakni berasal dari Partai NasDem. Terlebih, saat ini kata dia, ada satu nama menteri dari NasDem yakni Johnny G Plate yang tengah terseret atas kasus dugaan korupsi.
Baca juga: Jokowi Diperkirakan Tetap Melakukan Reshuffle Kabinet Sebelum Lebaran, Mungkin 8 Maret 2023
Pernyataan itu disampaikan Ari dalam diskusi yang digelarnya dengan mengangkat tema 'Jokowi vs Surya Paloh: Lanjut Lagi, Ke mana Muaranya?'.
"Seandainya proses hukum terhadap Menkominfo ini terus bergulir dan memang gak ada pilihan secara hukum, menteri dari NasDem ini masuk ke proses hukum jadi tersangka maka presiden secara tidak langsung dikondisikan dengan proses hukum yang dialami oleh menteri Nasdem pasti presiden melakukan reshuffle," kata Ari dalam diskusi tersebut, Jumat (10/2/2023).
Tak hanya Menkominfo Johnny G Plate, Ari juga menyatakan ada satu nama lain dalam kabinet Jokowi Ma'ruf yang digadang bakal direshuffle dari Partai NasDem.
Baca juga: Djarot Saiful Hidayat Akui PDIP Suarakan Reshuffle Menteri Nasdem
Sosok yang dimaksud yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang pada periode reshuffle sebelumnya bahkan sudah digadang bakal dilengserkan.
Oleh karena itu, Ari menyatakan, akan ada satu nama menteri dari NasDem yang direshuffle jika memang Jokowi memutuskan untuk melakukan hak nya tersebut.
"Ini memang menteri dari NasDem selain Menkominfo kan menteri pertanian pada periode reshuffle sebelumnya menjadi catatan dari pak Jokowi, sehingga menteri mana yang direshuffle jelas, salah satunya yang dilakukan jelas dari menteri Nasdem ini. Kita tunggu saja," kata dia.
Meski demikian, Ari menegaskan, dalam melakukan reshuffle, sejatinya Presiden Jokowi harus mempertimbangkan beberapa aspek, tidak hanya soal politik.
Beberapa hal yang harus dikedepankan dan dijadikan tolok ukur yakni soal kinerja dari menteri terkait dan harus mempertimbangkan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
"Misalnya kinerja menterinya, terlebih saat ini kita disebut akan menghadapi resesi ekonomi, harga-harga sudah pada naik, jadi bukan hanya permasalahan politik," tukas dia.
Baca juga: Ingatkan Soal Konsekuensi, Elite NasDem Sebut Reshuffle Tidak Efektif
Sebelumnya, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo menyatakan, kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle menteri di kabinet masih sangat mungkin terjadi.