Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan membuka secara resmi Rapat Kerja Basarnas dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional tahun 2023 di Ruang Serba Guna Dono Indarto, Gedung Basarnas, Kamis (16/2/2023).
Dikutip dari siaran pers Basarnas, Presiden Jokowi akan memberikan arahan kepada Basarnas terkait tugas dan fungsinya di bidang SAR.
Sebelum memberikan arahan, Presiden Jokowi bersama rombongan melihat berbagai peralatan SAR di lapangan Basarnas dan melihat aktivitas di Basarnas Command Center (BCC) Lantai 11 Gedung Basarnas.
Di tempat tersebut, Presiden Jokowi dijadwalkan akan melaksanakan teleconference dengan tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang sedang melaksanakan misi kemanusiaan, membantu operasi Urban Search and Rescue (USAR) di Hatay, Turki.
Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menjelaskan, kegiatan Rapat Kerja Basarnas dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Basarnas yang jatuh pada tanggal 28 Februari 2023.
Baca juga: Basarnas Harap Ada Keajaiban Dalam Proses Evakuasi Korban Gempa Turki
”Kami sangat bangga, sangat senang sekali, Bapak Presiden bersedia hadir untuk membuka kegiatan ini," katanya, Rabu (15/2/2023).
Ia berharap ke depan Basarnas bisa lebih memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Kami berharap, Bapak Presiden berkenan memberikan arahan kepada kami sebagai pemantik semangat kami dalam bekerja sehingga kami dapat memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat yang lebih baik dan lebih baik lagi,” ujarnya.
Basarnas Kirim Tim ke Turki
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengirim tim Indonesia Urban Search and Rescue (INASAR) Ke Turki.
Pengiriman 47 personel itu merupakan bantuan dari Indonesia pascagempa 7,8 Magnitudo melanda Turki, pada tanggal 6 Februari 2023 lalu.
Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi berharap ada keajaiban dalam proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan tim INASAR.
Hal itu dikarenakan waktu pencarian yang akan dilakukan tim INASAR telah melebihi golden time atau 3x24 jam pascagempa terjadi.
Baca juga: Kirim Tim INASAR ke Turki, Basarnas Sebut Cuaca Dingin Jadi Kendala
"Jadi kemungkinan orang yang di bawah reruntuhan 3 hari itu masih bisa hidup. Kenapa 3 hari? Karena 3 hari itu orang tidak makan, tidak minum, itu bisa mampu bertahan," kata Henri, saat ditemui di kantor pusat Basarnas, Jumat (10/2/2023).