TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang menguncang Turki beberapa waktu lalu disebut sebagai gempa paling dahsyat yang pernah terjadi di Turki dalam 100 tahun terakhir. Diperkirakan sekitar 35.000 korban tewas dan lebih dari 24.000 bangunan di selatan dan tenggara Turki roboh maupun rusak parah.
Bantuan kemanusiaan pun terus mengalir dari dunia internasional untuk membantu para korban gempa Turki, termasuk Indonesia. PT Industri Farmasi Dan Jamu Sido Muncul Tbk adalah salah satu perusahaan asal Indonesia yang mengambil partisipasi aktif untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyerahkan sumbangan senilai Rp500 juta untuk korban gempa di Turki yang diterima langsung oleh Wakil Duta Besar Turki untuk Indonesia Omer Orhun Celikkol.
"Hari ini kita memberikan bantuan untuk korban gempa di Turki. Kami serahkan lewat Mr. Omer sebagai Wakil Duta Besar Turki untuk Indonesia. Nominalnya sebesar Rp500 juta. Pengelolaannya kami serahkan kepada mereka, sebab mereka lebih mengenal medan dan keperluannya apa saja," tutur Irwan saat ditemui Wartawan di Kedutaan Besar Turki, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).
Irwan mengatakan, pihaknya turut berduka sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Turki hingga menelan banyak korban jiwa.
"Posisinya di Turki saat ini keadaannya minus 10 derajat. Dari pengalaman saya, gempa seperti ini pasti keadaannya akan kacau. Apalagi jumlah korbannya cukup banyak. Yang tertimbun juga sepertinya masih banyak. Saya tidak bisa membayangkan sulitnya mereka. Saya berharap supaya para korban segera ditolong dan ditemukan," ungkap Irwan.
Selain menyerahkan bantuan langsung melalui Kedutaan Besar Turki di Indonesia, Sido Muncul juga akan memberikan bantuan obat-obatan melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Saya juga akan berpartisipasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang akan berangkat kesana. IDI kan butuhnya obat-obatan, kita akan sumbang produk kita melalui IDI. Di samping melalui IDI, pasti akan banyak sekali bantuan ke Turki," ucap Irwan.
Editor: Vincent