Pria kelahiran Yogyakarta 72 tahun silam itu menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1968.
Sepanjang kariernya di TNI, Wiranto sempat menduduki sejumlah jabatan strategis. Ia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1989-1993.
Kariernya pun semakin menanjak.
Ia sempat menduduki posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1997-1998.
Setelah itu, Wiranto menjadi Panglima TNI hingga 1999.
Wiranto juga sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi (1998-1999) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid (1999-2000).
Di sisi lain, Wiranto juga berkarier di dunia politik. Ia terbilang telah bolak-balik di bursa pencalonan pemimpin negara ini.
Pada 2004, Wiranto maju sebagai calon presiden.
Kemudian, pada Pemilu 2009, Wiranto mencalonkan diri sebagai cawapres.
Sayangnya, ia belum pernah memenangi pemilu.
Dalam kancah partai politik, Wiranto terbilang sudah merasakan asam garam.
Puncak kariernya di dunia politik adalah saat dia menjadi pendiri dan Ketua Umum Partai Hanura.
Ketika terpilih sebagai Menko Polhukam pada tahun 2016, Wiranto mundur dari jabatannya sebagai Ketum Partai Hanura.
Diumumkan Saat Rakornas 26 Februari di Semarang