TRIBUNNEWS.COM – Kasus meninggalnya mahasiswi Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni pada Januari 2023 hingga kini masih berbuntut panjang.
Tidak hanya pelaku yang menabrak Selvi saja yang diusut, tapi sosok Kompol Dwi Yuniar Mukti Setyawan alias Kompol D juga terkuak.
Polisi yang saat itu tengah menangani kasus Wowon Cs itu memiliki istri siri bernama Nur yang merupakan penumpang mobil Audi A6.
Mobil Audi A6 disebut menabrak Selvi hingga meninggal itu.
Nur bahkan sempat memberikan keterangan berbeda soal kasus kecelakaan itu.
Baca juga: Viral Polisi Rusak Mobil Pakai Senjata Laras Panjang di Kendal, Disebut Anggota Polda Jateng
Setelah hubungan antara Kompol D dan Nur terungkap, kini beredar percakapan suara yang diduga mereka berdua.
Dalam rekaman suara tersebut, suara wanita yang diduga Nur membahas soal settingan dengan Kompol D.
Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, (17/2/2023), dari rekaman percakapan berdurasi 2 menit 39 detik itu, Nur dan Kompol D terdengar membahas soal skenario kasus tabrak lari pada Januari 2023.
Kompol D meminta agar Nur mau menuruti skenario yang telah ia buat.
Dalam ucapannya, Nur mengaku enggan di-setting dengan sosok bernama John karena sudah tua.
Pasalnya, keluarga Nur meminta agar ia berkata jujur dalam kasus tersebut.
Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Kuasa Hukum Sugeng dan Nur, Yudi Junadi mengatakan, percakapan antara Nur dan Kompol D yang sudah beredar tersebut diambil ketika dalam perjalanan ke kantor hukum seusai menggelar jumpa pers.
Nur meminta percakapan tersebut direkam agar bisa menjadi bukti.
"Jadi saat dalam perjalanan ke kantor hukum, Nur bilang suami saya menelepon, tolong direkam. Jadi rekaman tersebut atas permintaan Nur karena takut ada intervensi," ucapnya.
Isi rekaman percakapan Nur dan Kompol D
Kompol D: Ah, gimana sayang?
Nur: Aku gak mau ah, di-setting-setting sama si Jhon itu, sudah tua.
Kompol D: Enggak, enggak, enggak di-setting sama dia deh.
Nur: Enggak mau aku di-setting-setting.
Kompol D: Iya, Iya. Ya udah, enggak di-setting sama dia yah, ketemu si Arifin dulu ya.
Nur: Enggak mau.
Kompol D: Enggak di-setting, enggak di-setting, astaga, astagfirullahaldzim.
Nur: Aku takut, Bi, kalau disuruh kayak gitu.
Kompol D: Iya, iya. Enggak usah di-setting, enggak usah di-setting yah.
Nur: Terus gimana?
Kompol D: Ya sudah ini saja, diakui sama ini saja, diakui si punya siapa, siapa namanya, si D saja.
Nur: Siapa?
Kompol D: Makanya ketemu sama Arifin.
Nur: Siapa? Aku pengin ngejelasin. Kalau enggak, aku enggak mau ketemu.
Kompol D: Ya udah gini aja, itu kan harus punya si Jhon itu, kan.
Nur: Si Jhon itu wayangnya, kan?
Kompol D: Iya, si Jhon itu wayangnya.
Nur: Enggak mau ah nanti aku kebawa-bawa aku takut ah.
Kompol D: justru enggak, demi Allah, Yang.
Nur: Aku di situ cuma penumpang doang, terus kamu juga cuma pinjemin.
Kompol D: Betul, betul, Yang. Kan kamu cuma penumpang, si Jhon juga cuman minjemin doang.
Nur: Ya aku enggak mau ah nanti aku diberitanya aku apa sama si Jhon, aku enggak kenal juga sama si Jhon.
Kompol D: Oh enggak, cuma rekan doang. Enggak ada apa-apa please deh, Yang. Yang aku mohon Yang, nurut yang biar enggak blunder Yang. Sekali ini nurut ya. Biasanya kan sayang nurut. Ini kan hasilnya bagus kan, kalau enggak nurut nabrak, nabrak kan hasilnya.
Nur: Tapi kan keluarga aku nyuruh aku untuk ngomong apa adanya, Bi, karena nanti bisa aku yang kena.
Kompol D: Oh ya udah, ya udah, kamu bilang aja. Ya udah kamu bilang aja, ya udah.
Nur: Apa?
Kompol D: Ya udah, Yang, bilang saja punyaku.
Nur: Hmm.
Kompol D: Ya sudah kamu bilang saja punya aku.
(Tribunnews.com/Linda)