Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengungkap kendala dalam proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang menjadi korban insiden pendaratan darurat Helikopter Super 3001 di hutan Gunung Kerinci.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kendala yang saat ini dihadapi tim evakuasi adalah cuaca yang kerap tak bisa diprediksi.
Karena itu, proses evakuasi melalui jalur udara pada sore hari ini pun terpaksa dihentikan lantaran cuaca yang tidak memungkinkan.
"Karena cuaca ketika sudah angin kemudian berkabut bahkan ada petir maka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini," ucap Dedi dalam konferensi pers, Senin (20/2/2023).
"Memang proses evakuasi khusus yang melalui jalur udara kita hentikan dulu karena sangat-sangat bergantung pada cuaca," sambungnya.
Kendati demikian, Dedi menjelaskan Tim SAR akan kembali melanjutkan proses evakuasi itu setelah kondisi cuaca di sekitar lokasi membaik.
Baca juga: 6 Helikopter Disiapkan untuk Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi, Belum Terbang karena Terkendala Cuaca
Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari Tim SAR yang bertugas di lokasi bahwa proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi itu hanya bisa dilakukan sampai pukul 20.00 WIB.
Hal itu juga berdasarkan hasil pengamatan cuaca oleh pihak BMKG guna menjaga keselamatan seluruh kru tim evakuasi.
"Tetapi apabila pukul 20.00 cuaca tidak memungkinkan, maka proses evakuasi akan dilakukan besok pagi," ujarnya.
Baca juga: Tim SAR Berhasil Turun, Kapolda Jambi Diberikan Penanganan Medis
"Kita berdoa bersama semoga cuaca membaik di titik lokasi dimana akan dilakukan evakuasi terhadap delapan korban," sambungnya.
Kerahkan Tim Darat dan Udara Untuk Proses Evakuasi
Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan dua tim yakni darat dan udara guna mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi.
"Ada dua tim yang sudah bergerak dimulai tadi malam sampai dengan hari ini, tim udara ada menggunakan tiga heli tapi hari ini kita sudah menggunakan enam helikopter," jelas Dedi.