Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi pemenang kompetisi debat Philip C Jessup International Law Moot Court Competition (Philip C Jessup ILMCC) 2023, National Rounds pada 4-11 Februari 2023.
Tim FH UPH akan mewakili Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat untuk bersaing dengan negara-negara lain di putaran internasional pada 8 sampai 15 April 2023 mendatang.
"Kami sangat bersyukur dapat memenangkan kompetisi untuk tahun kedua secara berturut-turut dan ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah UPH. Dari kompetisi ini, kami belajar membuat legal arguments, oral advocacy, dan kultur kerja profesional," ujar anggota tim ILMCC UPH, Andrew Daniel Djapri, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
Selain meraih juara nasional, tim ILMCC UPH juga berhasil meraih kategori Best Respondent Memorial dan Best Combined Memorials Awards.
Tim ini terdiri dari mahasiswa angkatan 2020-2021, yakni Andrew Daniel Djapri, Cloudio Ardelle Hitipeuw, Christelle Clairine Siregar, Caitlynn Nadya Aurelia, dan Gerald Adrian Maden Silalahi.
Baca juga: Pemerintah Luncurkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi
"Kami juga mendapatkan pengalaman kerja dan berpraktik layaknya profesional di dunia kerja nyata. Terlebih lagi, kami juga belajar bahwa kerja sama tim dalam memecahkan sebuah kasus adalah hal yang sangat bermanfaat, baik di dalam kelas maupun di dunia kerja kelak," ungkap Andrew.
Pada putaran nasional, kompetisi Philip C Jessup tahun ini diikuti lebih dari 20 universitas di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan lainnya.
Kompetisi ini berbentuk simulasi perselisihan fiktif antar negara di hadapan Mahkamah Internasional dan badan peradilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tahun ini, kompetisi Jessup mengangkat tema “The Case Concerning the Clarent Belt” di mana kasus tersebut menyangkut isu hukum humaniter, sanksi ekonomi sepihak, dan konsekuensi hukum karena gagal membuang limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan benar.
Kasus yang diangkat diambil dari peristiwa-peristiwa terkini, seperti Invasi Rusia di Ukraina.
Baca juga: Etnomusikologi ISI Surakarta Raih Akreditasi Unggul, Siap Rancang Prodi Baru Pendidikan Seni Musik
Seluruh anggota tim Jessup UPH mengaku bahwa pencapaian ini berkat bimbingan para dosen dan materi kuliah yang selama ini diperoleh dari UPH. Para alumni UPH juga turut membantu mereka dalam proses persiapan.
"Semangat dan kepercayaan diri ini akan terus kami jaga untuk menghadapi tahap internasional. Kami bertekad untuk bisa mengharumkan nama Indonesia melalui kompetisi berskala Internasional tersebut,” ujar Andrew.
Kompetisi Philip C Jessup national round tahun ini juga dihadiri Prof Dr HM Syarifuddin selaku Ketua Mahkamah Agung (MA) dan melibatkan Hakim Agung sebagai juri.
Prof Syarifuddin merespons positif sekaligus memberikan selamat bertanding kepada tim UPH yang akan melanjutkan kompetisi di tingkat internasional.
Kemenangan dari tim UPH dalam kompetisi ini juga ditandai dengan momen pertama kalinya Ketua MA menyerahkan Indonesian Supreme Court Trophy 2023 kepada sebagai pemenang.
“Bagi yang menang saya ucapkan selamat, dan bagi yang belum berhasil jangan berkecil hati, karena Colin Powell, Jenderal Amerika Serikat yang legendaris berkata: tidak ada rahasia untuk sukses. Itu adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan,” ujar Prof Syarifuddin.
Philip C Jessup ILMCC merupakan kompetisi debat internasional tertua dan terbesar di dunia, dengan peserta lebih dari 700 universitas dari sekitar 100 negara yang berpartisipasi.