TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani turun ke lapangan alias blusukan di tengah kegiatan sosialisasi Penempatan dan Pelindungan PMI di Desa Mekarjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (24/2/2023).
Ia tak sekadar melakukan pertemuan dengan para pejabat publik, tapi memilih menemui para PMI secara langsung.
"Biasa BP2MI menggelar Rakor bersama Gubernur, serta Bupati dan Wali Kota. Disitu saya sosialisasikan atau kenalkan tugas fungsi BP2MI, dan mendorong singkronisasi program dengan para kepala daerah. Tapi, kebiasaan itu telah berubah, saya juga turun langsung untuk menemui masyarakat seperti di desa ini," kata Benny.
Politisi Partai Hanura ini menambahkan, dirinya tidak pernah segan untuk 'blusukan' atau menemui para PMI secara langsung. Ia pun meyakini, pertemuan dan dialog yang dilakukan dengan para PMI dan masyarakat akan membawa dampak besar terhadap perubahan pola pikir atau mindset.
Benny juga mengajak para PMI dan masyarakat mengubah persepsi tentang PMI yang selama ini berkembang. Menurut dia, PMI merupakan orang-orang istimewa, tidak boleh diremehkan, bahkan saat ini telah mendapat predikat sebagai Pahlawan Devisa Indonesia.
"Mari kita ubah persepsi tentang PMI yang dulu dianggap tidak istimewa, diremehkan, sekarang boleh tidak lagi. Perubahan persepsi juga sudah kami lakukan melalui kerja konkrit, dan berbagai terobosan yang berpihak pada PMI," ujar dia.
Lebih lanjut, Benny mengatakan, turun langsung menemui PMI merupakan langkah penting bagi lembaga yang dipimpinnya. Sebab, melalui kegiatan tersebut dirinya dapat mengetahui secara langsung tentang perkembangan yang terjadi di desa, serta memahami seluruh persoalan yang dikeluhan masyarakat.
"Perubahan terhadap citra PMI, harus dimulai dari perubahan paradigma, dan kerja yang berpihak pada pekerja migran. Dengan begitu, semua program bisa berjalan lancar," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Benny juga meminta generasi muda untuk tidak menyia-nyiakan masa mudanya. Ia mendorong para pemuda untuk mencari peluang kerja agar bisa mandiri, dan memastikan bahwa BP2MI siap memfasilitasi masyarakat yang ingin mengambil peluang kerja ke luar negeri.
"Jangan ikut godaan calo atau sindikat untuk bekerja sebagai PMI. Kalau kalian ikut program pemerintah, kalian akan mendapat jaminan, serta tidak akan diperlakukan jahat dan kasar, seperti PMI yang diberangkatkan secara ilegal," ucap Benny.
Selain itu, Benny juga meminta agar peserta sosialisasi mendorong semangat diseminasi informasi tentang peluang kerja ke luar negeri.
Baca juga: Lindungi Pekerja Migran, Anggaran BP2MI Berpotensi Ditambah
Menurut dia, diseminasi informasi tersebut sangat penting, agar masyarakat tahu apa itu sindikat penempatan ilegal PMI, dan tidak menjadi korban.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Mekarjaya Dindin Rusad Nurdin menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan organisasi paguyuban Ikatan Alumni SMPN Pacet Kertasari 2.
Dia menilai kehadiran BP2MI sangat membantu pemerintah Desa dan sangat bermanfaat bagi generasi muda yang hadir agar bisa memanfaatkan peluang bekerja ke luar negeri.