Irjen Mathius D Fakhiri meminta Kapolres Jayawijaya dan jajarannya untuk melakukan kontrol di masyarakat jika terdapat isu miring yang dapat mengakibatkan kericuhan.
"Saya sudah perintahkan personel di sana apabila mendengar ada informasi untuk segera direspon selanjutntnya mengambil langkah tegas," imbuhnya.
Saat kejadian, ia mengaku aparat polisi yang bertugas langsung meredam situasi yang semakin memanas.
Namun, ada beberapa provokator yang melemparkan batu ke arah aparat yang berusaha memediasi massa.
Situasi semakin memanas saat aparat keamanan diserang oleh massa.
Aparat kemudian melepaskan tembakan ke arah massa agar situasi menjadi kondusif.
"Ada 16 kena batu dan dua orang kena panah, salah satunya perwira polisi."
“Yang terkena panah itu, satu dari perwira Polri dan satu dari teman kita TNI yang bertugas di sana," lanjutnya.
Ia belum dapat memastikan penyebab 10 orang meninggal dunia dalam kerusuhan ini.
Kerusuhan ini juga mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan karena dibakar massa.
"Kerugian materiil ada dua ruko dan 13 rumah yang dibakar, ditambah dengan kendaraan-kendaraan milik TNI-Polri yang rusak akibat terkena lemparan batu," paparnya.