News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BRIN Dorong Penguasaan Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Focus Group Discusion (FGD) dengan tema Geliat Ketahanan Pangan Indonesia 2023

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Marsudi Wahyu Kisworo, menyampaikan, ada beberapa tantangan konkret dalam hal ketahanan pangan.

Yang pertama ada perubahan iklim. Ini menjadi tantangan karena jika sebelumnya para petani bergantung pada cuaca untuk menanam padi. Namun hal tersebut tidak bisa lagi menjadi tolak ukur.

Hal ini dibahas dalam Focus Group Discusion (FGD) dengan tema Geliat Ketahanan Pangan Indonesia 2023.

Dalam kegiatan ini hadir Pemimpin Umum Panen News yang juga CEO PT Tangguh Media Nusantara, Amir Firmansyah dan Pimpinan Redaksi Panen News, Azanil Kelana yang juga selaku moderator.

"Saat ini musim hujan sudah tidak teratur, dampaknya petani kerap mengalami kerugian karena padi yang ditanamnya kebanjiran atau bahkan kekeringan karena tidak ada air,” katanya Senin (27/2/2023).

Kemudian tantangan yang kedua adalah pandemi.

Hampir tiga tahun Indonesia dihantam pandemi dan hal ini cukup terasa melumpuhkan perekonomian. 

Pasalnya masyarakat tidak bisa bergerak keluar rumah.

Baca juga: Gelar High Level Meeting TPIP, Menko Airlangga Ungkap Strategi Ketahanan Pangan

Tantangan yang ketiga adalah geopolitik diantaranya perang Rusia- Ukraina dimana beberapa negara terdampak langsung atas perang tersebut. Indonesia sebenarnya juga terdampak, namun masih bisa ditambal.

Tantangan yang keempat adalah pertumbuhan penduduk. Data yang ada di BRIN setiap tahunnya lahan pertanian berkurang hingga 100 hektar persegi. 

Artinya lahan untuk pertanian berkurang sementara naluri mahluk hidup untuk berkembang terus berjalan. 

"Hal ini tentu menjadi masalah yang harus ditemukan solusinya,” ucap Marsudi.

Terakhir adalah minimnya regenerasi petani dan nelayan. Hal menjadi masalah yang terus dilakukan solusinya. Salah satunya adalah bagaimana menarik kelompok Milenial untuk mau terjun menjadi petani.

Terkait penggunaan teknologi untuk ketahanan pangan, Marsudi menekankan pentingnya penggunaan teknologi. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini