Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang melakukan akai unjuk rasa tolak Peraturan Pengganti Perundang-undangan Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) di depan DPR RI akhirnya membubarkan diri.
Sebelum membubarkan diri, massa menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diputar melalui mobil komando sambil berdiri.
“Aliansi memutuskan sampai jam 6 (demo selesai). Kita akan terus melakukan perlawanan terhadap Perppu Cipta Kerja atau Perppu tipu-tipu,” kata orator dari mobil komando.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, massa berangsur membubarkan diri sejak sekira pukul 18.05 WIB.
Sejumlah massa terlihat melakukan salat magrib sebelum bubar. Kemudian massa lainnya bersama aliansi masing-masing mulai meninggalkan Gedung DPR.
Tak lama berselang, tepatnya sekira pukul 18.30 WIB, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dari Semanggi menuju Slipi akhirnya kembali normal.
Kendaraan roda dua dan roda empat mulai dapat melintasi jalur arteri ini seperti biasanya.
Adapun dalam pernyataannya, orator juga sempt menyebut akan menggelar aksi lanjutan jika tuntutannya tidak dikabulkan oleh DPR RI.
Diketahui, massa dari Komite Aksi Bersama yang tergabung dalam Ultimatum Rakyat dan Protes Rakyat Indonesia, ini akan menggelar aksi unjuk rasa meminta Peraturan Perundang-undangan Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) dicabut.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com di lokasi, terlihat massa mulai mendatangi DPR RI sekira pukul 13.00 WIB.
Dalam longmarch tersebut terlihat massa aksi membawa sejumlah atribut aksi simbolis yakni keranda, tumpeng hingga hasil bumi.
Keranda tersebut berwarna putih dengan tulisan ‘korban cipta kerja’ pada satu sisi dan ‘gugurnya suara rakyat’ pada sisi lainnya.
Sementara tumpeng terlihat berisi sebuah tumpukan nasi yang disusun dengan lauk pauk berupa ayam hingga tempe yang mengelilingi tumpeng tersebut.