News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Alami Sesak Napas, Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dilarikan ke RSUD Koja

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muslifah, warga paruh baya yang dirawat di posko kesehatan PMI Jakarta Utara dilarikan ke RSUD Koja akibat mengalami sesak napas, Sabtu (4/3/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) sore.

Diketahui, wanita paruh baya yang bernama Muslifah itu sempat dirawat di posko kesehatan PMI Jakarta Utara.

Hingga akhirnya Muslifah dirujuk ke RSUD Koja akibat mengalami sesak napas.

“Kondisinya sesak napas. Karena peralatan kita di posko terbatas, sehingga kita langsung rujuk saja ke sana untuk penanganan lebih lanjut,” kata Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jakarta Utara Rizki Pebrian Pratama di posko kesehatan PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Disebutkan bahwa Muslifah mengalami sesak napas karena memiliki saturasi di angka 91.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BNPB: 1.085 Warga Mengungsi, 17 Tewas, 18 Orang Masih Dicari

Selain itu, kata Rizki, fasilitas kesehatan di posko pengungsian dikhawatirkan tidak mumpuni untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

“Karena kita di posko ini kan preventif ya tindakan juga tidak terlalu parah tapi kalau yang lebih parah lagi kita langsung rujuk,” tuturnya.

Hingga saat ini tersisa hanya satu pasien yang mengalami sakit di posko kesehatan.

Baca juga: Kunjungi RS Polri, Pertamina Janji Tanggung Jawab Soal Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Pasien tersebut, kata Rizki, mengalami shock akibat musibah kebakaran yang terjadi pda Jumat (3/3/2023) malam kemarin.

18 Orang Meninggal Dunia

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan rasa belasungkawa atas peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023).

Nicke mengkonfirmasi bahwa hingga Sabtu (4/3/2023) sore, korban meninggal dunia dalam peristiwa itu mencapai 18 orang.

Hal itu disampaikan Nicke Widyawati usai menjenguk korban luka di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Baca juga: Perjuangan Seorang Guru Cari 2 Muridnya yang Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

"Seluruh manajemen Pertamina menyampaikan belasungkawa duka cita yang sebesar-besarnya karena insiden kebakaran pipa di terminal Plumpang ini telah menyebabkan 18 orang yang meninggal," kata Nicke, Sabtu (4/3/2023).

Nicke menyampaikan bahwa pihaknya dan seluruh jajaran Pertamina menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas terjadinya insiden ini

"Tidak ada satupun dari kita yang menginginkan insiden tersebut terjadi," ungkapnya.

Nicke mengatakan hingga kini ada 35 orang yang tengah menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Jakarta.

Pada korban tersebut tersebar mulai dari 25 orang dirawat di RSPP, di RS Pertamina Jaya 2 orang, RSUD Koja 3 orang, RSCM 1 orang, RS Tugu Koja 2 orang dan RS Pelabuhan 2 orang.

"Total kami monitor terus kami berikan penanganan yang terbaik dan juga kepada keluarga yang ditinggalkan kami juga memberikan perhatian yang sama besar," jelasnya.

12 Jenazah Belum Teridentifikasi

Terpisah, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan masih ada 12 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang masih belum teridentifikasi.

"Sementara masih ada 12 lagi yang sedang dilaksanakan pemeriksaan dengan metode pengecekan DNA dan ontologi," ujar Kapolri saat mengunjungi posko DVI post mortem RS Polri, Kramat Jati pada Sabtu (4/3/2023).

Ia menuturkan pihaknya baru bisa mengidentifikasi 2 kantong jenazah dari 15 kantong jenazah yang diterima oleh RS Polri Kramat Jati hingga Sabtu (4/3/2023) sore.

"Saat ini proses pemeriksaan post mortem sedang berlangsung, tadi juga sudah dilaporkan dari pemeriksaan jenazah yang saat ini ada di RS Kramat Jati, 2 sudah terindentifikasi dengan pemeriksaan sidik jari," ungkap Kapolri.

Kapolri pun meminta agar pihak keluarga korban untuk melaporkan data-data kepada pihak RS Polri untuk membantu dalam proses identifikasi terhadap 15 kantong jenazah yang telah diterima.

"Bagi masyarakat yang kehilangan keluarga kami membutuhkan kehadiran dari keluarga kandung apakah itu kakak, kakak kandung, adik kandung atau anak kandung ataupun orang tua untuk kita ambil sampel untuk kita bandingkan dengan sampel DNA yang sudah kita ambil dari 12 jenazah yang ada di sini," tukas Kapolri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini