"Standar internasional menyebutkan bahwa untuk migas ketebalannya sekitar 4,85 mm (lebih tinggi dari tangki/pipa biasa sekitar 2,0 mm)," jelasnya.
"Pastinya ada sebab lain sehingga terbentuk segitiga api penyebab kebakaran tersebut," tandasnya.
Jumlah Korban
Hingga Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB, korban tewas akibat Depo Pertamina Plumpang terbakar, berjumlah 13 orang.
Baca juga: Dua Kali Kebakaran, DPR Hingga Pengamat Minta Pertamina Relokasi Depo Plumpang Menjauhi Rumah Warga
Sementara, ada 49 korban mengalami luka bakar.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Idrisman, mengatakan tiga dari 10 korban tewas adalah anak-anak.
"Jumlah korban tewas 13 orang, luka-luka itu 49 orang. Untuk korban yang meninggal itu 10 orang dewasa dan tiga anak-anak," kata Idrisman di lokasi, Sabtu.
Idrisman melanjutkan, tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah seiring proses pencarian yang masih dilakukan oleh petugas gabungan dan relawan.
Terbaru, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menemukan jasad ibu dan anak yang ditemukan hangus terbakar di bawah reruntuhan rumahnya, Sabtu pagi.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas masih dalam pendataan.
Untuk korban luka bakar, mereka tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengungkapkan korban tewas seluruhnya mengalami luka bakar 100 persen.
Saat ini, jenazah korban masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati.
"Kondisi korban ini kan ada yang utuh, ada yang mengalami luka bakar sampai 100 persen," ucap Fadil, Sabtu.