"Yang saya khawatirkan adalah Kemudian ini mengganggu pasokan yang di SPBU, itu yang menyebabkan adanya suatu kelangkaan. Nah kalau itu benar, jadi itu akan menyulut keresahan sosial juga," kata Fahmi, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).
Ia pun menekankan kerugian besar saat ini sedang dialami Pertamina.
"Nah itu kerugian saya kira dalam jumlah yang besar," jelas Fahmi.
Dirinya pun meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bertanggung jawab terkait peristiwa yang menimbulkan korban jiwa ini.
"Maka tadi salah satu usul yang saya sampaikan, Direktur Utama Pertamina harus bertanggung jawab, bentuknya bisa mengundurkan diri atau dia harus diundurkan, karena kerugian dan korbannya ini dalam jumlah yang besar ya," tegas Fahmi.
Terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati angkat bicara terkait insiden kebakaran di depo BBM atau Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/2/2023) malam.
Baca juga: Kesaksian Warga Ungkap Detik-detik Depo Pertamina Plumpang Kebakaran, Sempat Ada Petir Menyambar
Ia memastikan pasokan BBM tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
"Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk," ungkap Nicke dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Ia melanjutkan, saat ini perseroan fokus menangani kejadian di Integrated Terminal Plumpang Jakarta, prioritaskan pemadaman dan evakuasi warga di sekitar lokasi.
Nicke juga menyampaikan bahwa penanganan kejadian tersebut bekerjasama dengan pihak terkait.
Nicke turut mengucapkan keprihatinannya dan permohonan maaf atas kejadian ini,
"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," jelas Nicke.
Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, fungsi terkait dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini.
"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," pungkas Nicke.
(Tribunnews.com/Kontan.co.id/kompas.com/ Fitri Wulandari)