News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Cerita Keluarga Korban Hilang Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ali Tunjukkan Gelagat Tak Biasa

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto udara usai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nenek Samot (75) menceritakan gelagat tak biasa adiknya yang diduga menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, pada Jumat (3/3/2023).

Sudah lima rumah sakit yang dia dan keluarganya datangi untuk menemukan Ali (67) yang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Rumah Sakit Polri Kramat Jati menjadi rumah sakit rujukan keenam bagi Nenek Samot dan keluarga sebagai ikhtiar untuk menemukan Ali, adiknya.

"Yang jadi korban (di keluarganya) satu doang (Ali), yang lainnya Alhamdulillah selamat," ungkap Samot saat diwawancarai Tribunnews, di RS Polri Kramat Jati, Minggu (5/3/2023).

Nenek Samot sendiri merupakan warga Warakas II Gang 6, Tg Priok, sedangkan adiknya itu merupakan warga ber-KTP Koja, Jakarta yang ikut tinggal di rumah anaknya di kawasan dekat Depo Pertamina Plumpang.

Ali dikabarkan warga dan keluarganya berada di lokasi kejadian ledakan, saat sedang mengunjungi rumah temannya.

Samot bercerita bahwa adiknya tersebut pada saat kejadian sedang mampir ke rumah temannya yang tidak jauh dari TKP bersama cucunya.

Namun pada saat kejadian, cucu Ali berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Ali tidak diketahui keberadaannya setelah itu.

Baca juga: Pengamat: Depo Plumpang Kebakaran, Gara-gara Petir atau Dibakar?

"Dia lagi di rumah temannya, mungkin apa dia nolongin orang, karena gangnya kecil, banyak yang dorong-dorongan, katanya ada yang pingsan juga karena menyelamatkan masing-masing," ujarnya.

Nenek Samot mengenal adiknya tersebut sebagai sosok yang pendiam.

Ia juga sempat merasakan gelagat aneh saat terakhir kali bertemu dengan adiknya pada tanggal 26 Februari, atau seminggu sebelum kejadian.

Setelah itu, ia tidak bertemu lagi dengan adiknya tersebut dan dikabarkan keluarganya hilang.

"Ketemu terakhir tanggal 26 (Februari), hari Minggu, dia datang ke rumah saya tawarkan makan," katanya.

"Dia datang ke rumah, saya tawarkan makan. Ali makan tuh ada ikan mas goreng dan sambal terasi Karawang, kata saya gitu. Terus mau, dia makan. Saya bilang ke anak-anak, Aki Ali tumben banget mau makan. Biasanya kalau ditawari makan bilang, udah makan kenyang, gitu terus. Kemarin mah tanggal 26 itu seumur-umur disuruh makan mau," ujarnya.

Di RS Polri, Nenek Samot bercerita bahwa tim DVI memintanya untuk menjelaskan ciri-ciri fisik Ali.

Anak Ali juga diminta untuk melakukan tes DNA. Sementara itu, tim masih melakukan identifikasi.

"Ditanya kalau ketawa bagaimana, ada giginya atau tidak," ujarnya.

Tim DVI menyatakan per hari ini, sudah ada 13 keluarga korban yang mendatangi posko tersebut.

Sembilan di antaranya langsung datang pada kemarin, Sabtu (4/3/2023) malam. Tepat setelah belasan kantong jenazah tiba di RS Polri.

Samot mengatakan jika ada kecocokan DNA keluarga dan korban yang ada di RS Polri setelah dilakukan identifikasi, pihak keluarga nantinya akan dihubungi lewat telepon.

Ia dan keluarganya juga berharap Ali bisa segera ditemukan.

"Ini makanya sedang dicari, kemarin seharian di Priok, di RS Pelabuhan, RS Koja, RS Tugu, RS Umum, RS Pertamina. 5 rumah sakit tidak ada wajah aki Ali. Katanya kalau yang ringan di Koja, kalau parah di Cipto. Kalau sampai meninggal dunia dibawa ke Polri. Saya tebak sudah nggak ada, makanya saya kesini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini