Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyebut lima risiko terbesar global hingga dua tahun ke depan yang mungkin dialami Kota Jakarta.
Hal itu disampaikan Heru Budi dalam rapat pimpinan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya dalam kesiapan dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024 di Aula Soedirman Kodam Jaya, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
"Risiko tersebut melingkupi krisis biaya hidup, bencana alam dan kejadian iklim ekstrem, konfrontasi geoekonomi, kegagalan mitigasi perubahan iklim, dan polarisasi sosial," kata Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi.
Selain lima risiko tersebut, Heru Budi juga mengungkap, masih ada permasalahan Ibu Kota lain yang harus dihadapi Kota Jakarta.
Baca juga: Respons Luhut dan Heru Budi soal Rencana Relokasi Warga Sekitar Depo Pertamina Plumpang
"Di antaranya pertambahan penduduk yang terus meningkat berdampak pada penggunaan lahan, kerawanan banjir, penurunan muka tanah, daerah pesisir yang terus mengalami penurunan muka tanah, keterbatasan air bersih," katanya.
Kemudian permasalahan lainnya persampahan.
Baca juga: Saat Heru Budi Tertawa Anies Baswedan Pakai Slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia
Jakarta yang semakin padat penduduk dalam periode bonus demografi, hingga stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Tingginya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan menjadi daya tarik tersendiri Kota Jakarta. Melihat fakta, data, dan kondisi geografis seperti ini, Pemprov DKI berupaya terus menerus melakukan pembenahan-pembenahan agar menjadikan Jakarta lebih baik lagi," tutup kata Heru Budi.