News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gaya Hidup Pejabat

Eko Darmanto Ungkap Alasan Mengapa Tak Beri Klarifikasi ke Publik saat Viral Disebut Pamer Harta

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/3/2023). Eko Darmanto memenuhi panggilan KPK untuk menjalani proses klarifikasi harta kekayaan sejumlah Rp15,7 miliar.

TRIBUNNEWS.COM - Eks Pejabat Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto mengungkapkan alasannya mengapa selama dirinya viral disebut pamer harta di media sosial, tidak pernah memberikan klarifikasi kepada publik.

Eko menyebut hal itu dikarenakan telah mendapat perintah dari atasannya untuk tidak melakukan aksi apapun atas viralnya kasus pamer harta tersebut.

Eko menyebut hanya melaksanakan perintah dari atasan.

"Saya tidak memberikan klarifikasi atas itu karena merupakan perintah pimpinan untuk saya tidak melakukan aksi apapun."

"Saya sebagai prajurit yang baik saya melaksanakan itu," kata Eko dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Selasa (7/3/2023).

Eko pun meminta maaf terkait aksinya pamer harta karena mencederai perasaan masyarakat dan kepercayaan publik kepada pimpinannya.

Baca juga: Pernyataan Eko Darmanto usai Dipanggil KPK: Tak Niat Pamer Harta, Singgung soal Pencurian Data

Permohonan maaf tersebut pun ia tujukan kepada para pimpinannya, baik di Kementerian Keuangan maupun di Direktorat Jenderal Bea Cukai.

"Tetapi bilamana hal tersebut mencederai perasaan masyarakat, kemudian mencederai kepercayaan publik kepada pimpinan saya."

"Baik di Kementerian Keuangan atau di Direktorat Jenderal Bea Cukai saya memohon maaf," terang Eko.

Terakhir, Eko pun memberikan klarifikasinya terkait isu kepemilikan pesawat yang beredar di publik.

Baca juga: Kasus soal Kepemilikan Harta Kekayaan Eko Darmanto Masuk Tahap Penyelidikan

Eko menegaskan dirinya tidak memiliki pesawat dan pesawat itu milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Eko menyebut hal tersebut juga telah terklarifikasi dan terkonfirmasi.

"Yang terakhir atas isu yang paling sentral, saya tidak punya pesawat, itu merupakan milik FASI dan sudah terklarifikasi dan terkonfirmasi," kata dia.

Baca juga: HMS Center: Kasus Rafael dan Eko Pembuka Kotak Pandora Gaya Hedonis Pejabat DJP dan DJBC

KPK Serius Bongkar soal Geng ASN Tajir di Kemenkeu

Di sisi lain, saat ini, KPK serius mengungkap informasi soal ada geng tajir di Kementerian Keuangan.

Geng tajir ini mencuat imbas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan putra Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo, terhadap anak pengurus GP Ansor bernama David.

Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo pun disorot publik dalam beberapa waktu terakhir setelah kasus itu terbongkar

Tak hanya Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Darmanto juga kena imbasnya.

Aksi Eko Darmanto yang kerap pamer harta di media sosial mengakibatkan dia dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Bantah Punya Pesawat: Itu Milik FASI

Eko Darmanto juga bakal menjalani klarifikasi di KPK pada Selasa (7/3/2023) untuk menjelaskan harta kekayaanya.

Kini ada satu lagi anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bakal dibidik KPK.

Diketahui KPK mengagendakan untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Hanya saja, identitas pegawai pajak itu baru akan diungkapkan KPK setelah mengklarifikasi harta mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Darmanto pada Selasa (7/3/2023) besok.

"Kita pastikan, besok kita umumkan satu lagi pegawai Ditjen Pajak yang akan kita periksa LHKPN-nya. Besok kita umumkan sesudah pemeriksaan Eko (eks Kepala Bea Cukai DIY, Red)," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Setelah Rafael Alun dan Besok Eko Darmanto, KPK Targetkan Periksa LHKPN 1 Pejabat Kemenkeu Lagi

Pahala mengatakan, pegawai Ditjen Pajak ini diduga berkaitan erat dengan Eko Darmanto dan eks pejabat eselon III DJP Rafael Alun Trisambodo.

"Menggambarkan sebenarnya, bagaimana sih sebenarnya terkait, bahasa saya salah mungkin dibilang geng, enggak lah. Tapi maksudnya, teman-temannya banyak, bukan dia saja yang seperti itu," kata Pahala.

Diberitakan sebelumnya, KPK mendapat informasi mengenai adanya kelompok Aparatur Sipil Negara (ASN) berharta jumbo di Kemenkeu.

Di mana, di antara mereka saling terkoneksi satu sama lain.

KPK mengistilahkan ASN dengan harta mewah tersebut dalam istilah 'geng'.

Baca juga: KPK Mulai Bongkar Geng ASN Tajir di Kemenkeu, Siapa Setelah Rafael Alun dan Eko Darmanto ?

"Kita (KPK, Red) juga mendengar ada geng-gengnya seperti ini. Tapi kan kita perlu cari tahu bagaimana polanya," ucap Pahala Nainggolan saat jumpa pers di Gedung Merah KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2023).

"Ini bukan (hal, Red) sederhana. Karena mereka orang keuangan banget. Jadi mereka tahu ke sana-kemarinya. Kita ingin tahu polanya dahulu, baru ke yang lain," imbuhnya.

Pahala menggarisbawahi bahwa geng tersebut bukanlah seperti geng anak sekolah.

Namun demikian, dia mengakui bahwa ada pola yang tengah mereka telusuri bagaimana pejabat-pejabat tersebut saling terhubung dan meraih penambahan harta.

"Penting untuk cari tahu polanya, seperti PPATK sebut menggunakan perantara, melalui PT, dan sebagainya. Ini yang kami ingin dapatkan polanya," kata Pahala.

Baca juga: Kerap Pamer Kekayaan, Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto Diundang KPK Selasa Pekan Depan

Rafael diketahui pada Selasa (1/3/2023) menjalani proses klarifikasi oleh KPK mengenai harta kekayaan sejumlah Rp56 miliar.

KPK menyatakan akan mendalami kepemilikan Jeep Rubicon dan Harley Davidson dalam pemeriksaan tersebut.

Aset yang kerap dipamerkan putra Rafael, Mario Dandy Satriyo, itu tidak tercantum dalam laporan harta kekayaan yang disampaikan Rafael kepada KPK.

Selain itu, KPK juga akan mengonfirmasi kepada Rafael perihal dugaan kepemilikan rumah mewah di beberapa daerah.

Baca juga: Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto Penuhi Panggilan KPK untuk Klarifikasi Harta Kekayaan

"Saya kira semua yang terkait dengan kepemilikan harta yang didaftarkan oleh yang bersangkutan menjadi materi klarifikasi," kata Juru Bicara Bidang Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding.

Pemeriksaan ini pun imbas dari kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan putra Rafael, Mario Dandy Satriyo, terhadap anak pengurus GP Ansor.

Harta kekayaan Rafael pun disorot publik dalam beberapa waktu terakhir setelah kasus itu terbongkar.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani)

Baca berita lainnya terkait Gaya Hidup Pejabat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini