TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) digelar meriah di Alun-Alun Kecamatan Talaga, Majalengka, Jawa Barat.
Sejumlah tokoh turut hadir seperti Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq, Bupati Majalengka Karna Sobahi, serta Kapolres Majalengka Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi.
Antusiame masyarakat pun begitu tinggi, hal itu terlihat dari begitu banyaknya masyarakat yang memadati kawasan Alun-Alun Kecamatan Talaga, Majalengka, Sabtu (11/3/2023), meski cuaca begitu terik.
Pada peringatan Harlah Satu Abad NU itu pula mengemuka tentang upaya beberapa Tokoh Majalengka untuk mengusung KH. Abdul Halim Leuwimunding menjadi Pahlawan Nasional.
Kata Kiai Maman, ada dua Kiai Abdul Halim di Majalengka. Satu KH Abdul Halim Asromo tokoh PUI yang sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Yang kedua KH Abdul Halim Leuwimunding yang punya sejarah panjang dalam menentang penjajahan Belanda.
"Beliau adalah tokoh NU yang pernah menjadi Katib Tsani PBNU, asisten KH. Wahab Hasbullah yang aktif menentang kebijakan-kebijakan pemerintah penjajahan yang merugikan rakyat dengan cara konstitusional."
"Jadi nanti ada 2 Abdul Halim dari Majalengka yang jadi Pahlawan Nasional," imbuh Kiai Maman, yang juga Mustasyar PWNU Jabar kepada wartawan.
Baca juga: SMRC: Ganjar Pranowo Unggul di Kalangan Pemilih NU
Perda Fasilitasi Pesantren
Pada kesempatan itu, KH Maman Imanulhaq memberi apresiasi kepada Pemkab Majalengka mengeluarkan Perda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
Menurutnya, kebijakan Pemkab itu merupakan bentuk dukungan dan keberpihakan Pemkab Majalengka terhadap pesantren.
Kiai Maman yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi mengatakan, terobosan kebijakan Majalengka melalui Perda Pesantren cukup visioner dan wajib diduplikasi oleh kabupatan lain.
Dengan perda itu, imbuh Politisi PKB itu, diharapkan pesantren semakin mandiri dan menghasilkan santri dan lulusan yang menguasai banyak kompetensi, tidak hanya pada bidang keagamaan saja namun juga unggul pada sektor konvensional.
Sementara itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi pernah mengatakan, Perda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren diharapkan memperbaiki eksistensi dunia pesantren saat ini.
Nantinya akan berdampak pada peningkatan kapasitas para santri dan kiai sehingga pondok pesantren semakin mandiri dan menghasilkan lulusan yang semakin produktif dan dibutuhkan masyarakat.(*)