News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren, IPPNU Minta Santri Berani Bersuara

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP-IPPNU) Whasfi Velasufah mengatakan masih banyak santri yang belum memahami perbuatan yang mengarah kepada kekerasan seksual.

Sejumlah kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum pengurus pesantren, kata Whasfi, terjadi karena ketidakpahaman para santri.

"Masih takut menolak. Apalagi di pondok pesantren belum lama kan banyak santri jadi korban dia iya, iya saja. Enggak tahu apa yang dilakukan pimpinan atau guru dan lain-lain itu mengarah kepada kekerasan," ujar Whasfi kepada wartawan di acara Puncak Harlah IPPNU ke-68 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/3/2023).

Menurut Whasfi, kesadaran para santri maupun pelajar terhadap pencegahan kekerasan seksual harus dibangun.

Para santri, menurut Whasfi, harus berani menolak dan bersuara ketika ada potensi kekerasan seksual.

"Kita yang paling pertama membentuk awareness untuk menolak itu. Jadi kesadaran lebih kepada mana yang boleh dan tidak. Masih takut kalau santri. Kaya hal simpel mengenai cara menolak. Bagimana cara dia bisa berani untuk bicara," jelas Whasfi.

Meski begitu, Whasfi menegaskan bahwa kekerasan seksual yang terjadi di pondok pesantren dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Dirinya menilai selama ini tidak ada yang salah dari pendidikan Islam di dunia pesantren.

"Jadi kalau saya melihat tentu ini bukan bagian dari pendidikan Islam yang salah. Tapi ini salah oknum-oknum yang dia tau bahwa itu salah tapi masih dilakukan," pungkas Whasfi.

Baca juga: Korban Pencabulan Mas Bechi: Vonis 7 Tahun Tidak Adil Bagi Kami

Seperti diketahui, IPPNU dalam acara bertema “Khidmat Abad Kedua NU, Pelajar Putri Progresif Tanpa Batas” ini melakukan “Deklarasi Pelajar Putri”. Deklarasi ini berisikan komitmen menciptakan ruang aman bagi pelajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini