Namun sewaktu Dody mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu dengan total berat 40 kilogram, Teddy justru melakukan mutasi terhadap jabatannya sebagai Kapolres.
"Saya membuat terobosan-terobosan pun beliau selalu mengatakan contoh ini, contoh ini, tapi kok bisa tega ketika saya mengungkap kasus sebesar ini yang ingin menaikkan namanya seorang Teddy Minahasa justru diperintahkan seperti ini," jelas dia.
"Apa sih yang ada dibenak otaknya dan hatinya sehingga menghancurkan saya dan keluarga saya, dan keluarga dia sendiri. Apakah kurang uangnya dia," kata Dody.
3. Akui Perintah untuk AKBP Dody Prawiranegara
Irjen Teddy Minahasa pun mengakui dirinya yang memerintahkan AKBP Dody Prawiranegara mengganti barang bukti sabu dengan tawas.
Namun, Teddy beralasan bila perintah tersebut untuk menguji AKBP Dody Prawiranegara.
"Saya maksudnya untuk menguji suadara Dody karena ada kejanggalan perhitungan tadi itu latar belakangnya Yang Mulia. Apakah dia bermain-main atau tidak karena fakta di lapangan saya sering mendapatkan bahkan anggota saya sendiri setiap penangkapan dia sisihkan untuk dihisap sendiri dan sebagainya," kata Tedy Minahasa.
Teddy Minahasa pun mengakui bertemu dengan Dody di Hotel Santika.
Namun, ia mengaku lupa soal kode Singgalang satu.
"Saya tidak pernah menyebutkan jangan lupa Singalang satu. Itukan Singgalang satu panggilan saya sebagai Kapolda kalau bicara dengan radio," kata Teddy Minahasa.
"Jadi interpretasi dari kalimat itu saya juga bingung kalau testimoni suadara Dody seperti itu. Maknanya apa jangan lupa Singgalang satu, jangan lupa saya," tegasnya.
4. Simpan Nomor Kontak Mami Linda dengan Nama Anita Cepu
Teddy Minahasa mengaku sejak awal dirinya mengenal Linda dengan nama Anita.
Karena itu, nomor kontak Linda diberi nama Anita Cepu di ponselnya