TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, istilah flexing ramai di media sosial.
Flexing adalah istilah terbaru dari show off yang artinya memamerkan barang-barang demi terlihat kaya raya dan dapat pengakuan publik.
Mengutip sampoernauniversity.ac.id, Merriam Webster menyebut asal kata flex bermakna memperlihatkan, menunjukkan atau mendemonstrasikan.
Biasanya, flexing dimanfaatkan sebagai sebuah strategi marketing dalam memasarkan produk atau jasa kepada masyarakat.
Flexing sejatinya juga merupakan istilah dalam dunia ekonomi khususnya dalam ruang lingkup marketing dan investasi.
Baca juga: Bagaimana Hukum Pamer Harta atau Flexing Menurut Islam? Ini Bahayanya
Asal-usul Istilah Flexing
Asal mula munculnya istilah ini pada dasarnya merupakan sebuah bahasa gaul dari masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat.
Istilah flexing saat itu digunakan untuk menunjukkan keberanian sejak tahun 1990-an, bukan untuk pamer kekayaan.
Rapper kenamaan pada saat itu, Ice Cube, menggunakan istilah ini pada lagunya berjudul ‘It Was a Good Day’ yang dirilis pada tahun 1992.
Lirik yang digunakan ‘Saw the police and they rolled right past me/ No flexin’, didn’t look in a n’gga’s direction as I ran the intersection’.
Kemudian tahun 2014, kata flex kembali populer melalui lagu berjudul No Flex Zone yang dipopulerkan oleh Rae Sremmurd.
Di lagu tersebut, istilah flex merujuk pada orang-orang yang bersikap santai seperti dirinya sendiri dan tidak pamer atau menjadi seorang yang berbeda dengan pura-pura.
Meski demikian, flexing disimpulkan untuk mengartikan seseorang yang suka memamerkan kekayaan yang sebenarnya tidak mereka miliki.
Akibat Tindakan Flexing